Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pemerintah Imbau Warga Kepri Berhati-hati Terhadap ISIS
Oleh : Roni Ginting/Charles Sitompul
Sabtu | 09-08-2014 | 12:36 WIB
ISIS_telegraph.jpg Honda-Batam
Tentara ISIS. (Foto: Telegraph).

BATAMTODAY.COM, Batam - Organisasi Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) yang mengajak orang Indonesia untuk bergabung telah meresahkan pemerintah termasuk di Kota Batam. Warga diminta untuk berhati-hati terhadap penyebarannya.

Hal ini disampaikan Wali Kota Batam, Ahmad Dahlan saat ceramah Jumat di Masjid Al-Muttaqin Kelurahan Tembesi Kecamatan Sagulung, Jumat (8/8/2014) kemarin.

‪Dikatakan Dahlan, posisi Batam yang terbuka dari dunia luar sangat mudah untuk dimasuki paham-paham, aliran, sekte, dan lainnya. Untuk itu diharapkan masyarakat Batam berhati-hati terhadap berbagai aliran ini.

‬‪"Konsep ini ingin membawa sistim kekhalifahan ke sebuah negara walaupun negara itu sudah ada pemerintahannya sendiri, seperti di Indonesia," ujar Dahlan.

‬Lanjutnya, kekhalifahan adalah sistem pemerintahan kerajaan islam yang dipakai di zaman sahabat Rasulullah, pasca wafatnya Muhammad SAW. Namun organisasi islam di Indonesia sudah menyatakan ajaran ISIS ini tidak benar dan dilarang karena menyebarkan Islam dengan cara yang tidak sesuai dengan akidah.

‪Bahkan ada kabar yang mengatakan bahwa ISIS ini adalah organisasi yang diciptakan oleh negara yang tidak suka perkembangan negara-negara muslim. Mereka membentuk ISIS karena ingin negara islam terpecah.
‪"Berhati-hatilah, cermati semua orang yang mendekat ke keluarga, lingkungan, masjid," himbau Dahlan.

Selain itu, mantan humas di BP Batam tersebut juga mengingatkan pentingnya anak-anak mendapat pendidikan sehingga mereka bisa mengikuti perkembangan yang sangat cepat karena Batam tidak dirancang menjadi daerah pertanian, nelayan melainkan kota industri modern.

"Sehingga penduduknya pun harus jdi orang modern yang berpendidikan dan memiliki keterampilan. Tanpa itu mereka akan tersisih," katanya.

Sementara itu, Kepolisian Resor Tanjungpinang juga menyerukan kepada warga agar mewaspadai perkembangan ideologi ISIS ini.

"Pelaksanaan antisipasi dan deteksi tetap kita lakukan, dan dari hasil monitoring kami,gerakan paham ideologi ISIS sampai saat ini belum ada di Tanjungpinang, dan hal ini akan terus kita deteksi," kata Kapolres Tanjungpinang Ajun Komisaris Besar Polisi Dwita Kumu Wardana, Jumat (8/8/2014).

Dwita Kumu juga mengatakan, untuk menangkap dan memonitor faham dan ajaran ISIS, kepolisian juga menggalang kerja sama dengan Pemerintah, TNI serta tokoh dan pemuka agama, pengurus masjid dan para pengurus pesantren untuk melaksanakan deteksi dini keberadaan paham dan ajaran ISIS di Tanjungpinang.

"Koordinasi dan kerja sama yang kita lakukan dengan memblokir dan mendeteksi faham dan ideologi ISIS melalui kontra ideologi, dengan memberikan pemadaman, pada alim ulama dan pemuka agama Islam serta pengurus pesantren di Tanjungpinang atas bahaya ideologi dan faham ISIS," ujarnya.

Dilakukannya kontra ideologi, karena menurut Dwita Kumu, ISIS  merupakan masalah ideologi, dan tidak akan selesai jika dilakukan dengan penangkapan atau proses huku sehingga harus dilawan atau discounter dengan ideologi Pancasila sesuai dengan dasar dan simbol NKRI.

Kontra ideologi bukan hanya tugas Polisi semata, tetapi merupakan tugas semua pihak. Orang yang menganut ideologi ISIS bisa ditangkap, tetapi ideolgi yang dimilikinya tidak akan hilang.

Dalam pelaksanaan deteksi, sesuai dengan amanah dan perintah, Mabes Polri, kepolisian daerah akan terus melakukan pemantauan atas seluruh kegiatan yang mengarah pada faham dan ideologi yang masuk dari luar ke daerah Kepri.

Editor: Dodo