Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Angka Kecelakaan Lalu Lintas di Kepri Menurun Selama Operasi Ketupat Seligi 2014
Oleh : Hadli
Jum'at | 08-08-2014 | 10:37 WIB
dirlantas_pelopor_keselamatan.jpg Honda-Batam
Direktur Direktorat Lalu Lintas Polda Kepri, Komisaris Besar Tantan Sulistiyana.

BATAMTODAY.COM, Batam - Angka kecelakaan lalu lintas saat berlangsungnya Operasi Ketupat Seligi 2014 di wilayah Kepulauan Riau mengalami penurunan dibanding tahun lalu.

Direktur Direktorat Lalu Lintas Polda Kepri, Komisaris Besar Tantan Sulistiyana menyampaikan bahwa selama operasi 14 hari atau sejak  tanggal 22 Juli hingga tanggal 6 Agustus 2014 jumlah tindakan tilang mengalami kenaikan 4 persen dari 350 menjadi 363 kendaraan.

"Tindakan teguran mengalami penurunan 27 persen dari 781 kasus mejada 572 kasus. Jumlah lakalantas alami penurunan 51 persen dari 45 mejadi 22 orang. Jumlah korban luka berat alami penurunan 16 persen dari 28 menjadi 12 orang. Jumlah korban luka ringan juga mengalami penurunan 6 persen dari 41 menjadi 35. Demikian juga jumlah korban meninggal dunia alami penurunan 3 persen dari 18 orang menjadi 15 orang," ujarnya, Jumat (7/8/2014).

Akibat kecelakaan, tambahnya kerugian materiil mengalami kenaikan 10 persen dari Rp196 juta menjadi Rp216,5 juta. Dari jumlah itu semua kendaraan yang terlibat lakalantas pada 2014 masih didominasi kendaraan roda dua sebanyak 84 persen dengan usia korban yang tertinggi usia 16 - 20 tahun (22,2 persen) dan usia 26-30 tahun (16,6 persen).

"Kasus lakalantas yang menonjol di Kepri terjadi di wilayah Polresta Barelang yang terjadi pada tangal 29 Juli 2014 lalu yang mengakibatkan 6 orang meninggal dunia, satu orang luka berat dan satunya lagi luka ringan," kata dia.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Kepri Ajun Komisaris Besar Polisi Hartono menambahkan kegiatan operasi secara keseluruhan berjalan lancar, indikator keberhasilan lalulintas tercapai seluruhnya yaitu menurunnya jumlah kecelakaan (turun 51 persen) dan menurunnya jumlah fatalitas korban (meninggal dunia turun 3 persen dan luka berat turun 16 persen).

Masih kata Hartono, kedepan Polda dan jajaran akan fokus kepada pelayanan di Pos Pam dan Pos Pelayanan. Untuk menekan angka kecelakaan, perlu adanya peningkatan giat preventif berupa pengaturan dan Patroli di daerah rawan kecelakaan, khususnya jalur luar kota yang menuju tempat wisata atau pemusatan massa.

"Perlu penindakan secara tegas dan humanis dengan pola giat selektif prioritas terhàdap pelanggaran lalulintas yang berpotensi laka fatal seperti truk atau kendaraan bak terbuka yang mengangkut orang, lawan arus atau terobos traffic light, kebut-kebutan atau balap liar, konvoi kendaraan yang tidak tertib," terang Hartono.

Editor: Dodo