Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Disdik Diminta Siapkan Program Akselerasi

Sani Inginkan Seluruh Guru di Kepri Bergelar S1 sebelum Masa Baktinya Berakhir
Oleh : Habibi
Rabu | 06-08-2014 | 13:38 WIB
HM.Sani-Gubernur-provinsi-Kepri8.jpg Honda-Batam
Gubernur Kepulauan Riau, HM. Sani.

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Gubernur Kepulauan Riau, HM. Sani, berkeinginan agar semua guru di Kepri bergelar sarjana atau S1. Hal itu akan diwujudkannya sebelum masa baktinya berakhir pada 2015 mendatang.

Namun, karena dengan perkuliahan normal hal tersebut tidak akan mungkin tercapai, sehingga dirinya meminta Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan (PSDMP) Dinas Pendidikan Provinsi Kepri menyiapkan program akselerasi untuk guru bekerjasama dengan Universitas Terbuka (UT).

Kepala Bagian PSDMP Disdik Kepri, Muhammad Yunus, yang ditemui di kantornya, Rabu (6/8/2014), mengatakan, bahwa hal tersebut sedang dijajaki dan sudah dilakukan perencanaan secara matang. Program akselerasi tersebut bertujuan untuk mempercepat proses perkuliahan para guru, sehingga pada tahun 2015 diharapkan semua guru sudah memegang ijazah S1.

"Kalau tidak ada program akselerasi (percepatan), D2 ke S1 butuh 4 semester. Jadi untuk mengejar perlu akselerasi. Dengan adanya akselerasi, dari 4 semester itu bisa jadi 2 semester saja. Memungkinkan percepatan itu terjadi, kepingin akselerasi dari UT. Memang sudah dituangkan dalam MoU, namun itu sedang kita pelajari," ujar Yunus.

Dengan adanya program akselerasi tersebut, Yunus menambahkan, juga untuk memotivasi guru-guru senior yang memang dapat dikatakan sudah tidak mementingkan kuliah lagi. Dia mengaku, banyak didapati jika guru-guru terhenti perkuliahannya karena ada beberapa mata kuliah yang tidak selesai, karena memang kurang memahami. Untuk itu, pihaknya membuat program akselerasi bersama UT untuk membantu guru-guru yang perkuliahannya tersendat, sehingga dapat langsung mengejar ke jenjang S1.

"Selama ini, pendidik dan tenaga kependidikan (PTK) ambil program S1 ada masalah di mata kuliah tertentu, mereka tinggal 1 atau 2 mata kuliah tapi tidak selesai. Dengan akselerasi, memungkinkan yang ketinggalan itu ada proses percepatan dan kita harapkan jika dalam waktu dekat program ini bisa berjalan. Kemungkinan Oktober 2014 bisa wisuda. Dan rencana ini sedang dijajaki untuk disegerakan," terang Yunus.

Yunus juga mengaku, jika dalam hal ini pihaknya harus jemput bola. Agar para guru dapat S1 dan target gubernur dapat tercapai. "Proses akselerasi ini sendiri nantinya, mereka dikumpulkan dalam satu kelas dan dibimbing secara khusus. Proses cepat, mereka akan cepat memahami dan sudah banyak kok yang seperti itu," ungkap Yunus.

Editor: Redaksi