Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Meski Baru, SMKN 4 Bintan Siap Menjadi Sekolah Unggulan
Oleh : Harjo
Selasa | 05-08-2014 | 17:08 WIB
situasi_proses_belajar_mengajar_di_SMKN_4_Bintan.JPG Honda-Batam
Aktivitas belajar mengajar di SMK Negeri 4 Bintan.

BATAMTODAY.COM, Tanjunguban - Tahun pelajaran 2014/2015 merupakan tahun pertama SMK Negeri 4 Bintan melaksanakan aktivitas belajar mengajar. Karena baru, maklum jika sekolah jurusan Perikanan dan Kelautan di Desa Kuala Sempang, Kecamatan Serikuala Lobam, ini masih minim dengan fasilitas. Termasuk keterbatasan guru.

Sekolah ini memang dibangun di lokasi yang cukup jauh dari pusat keramaian. Meski baru dibuka tahun ini, peminatnya juga cukup 'terhitung'. Sudah ada 31 orang siswa kelas X, dari total kuota untuk 64 siswa.

Firman (15), salah seorang siswa yang memilih jurusan nautika kapal penangkap ikan, mengaku senang bersekolah di situ. "Walaupun masih sederhana dan baru, kami yakin akan mendapatkan ilmu yang hebat. Ke depan sekolah ini akan menjadi salah satu unggulan di daerah ini," ujar siswa alumni SMPN 15 Bintan yang diamini oleh sejumlah rekannya yang lain.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala SMKN 4 Bintan, Joko Prasetiyo, menjelaskan, pekan ini adalah kali pertama proses belajar mengajar di sekolah yang baru beroperasi tersebut. "Saat ini kami baru memiliki tujuh guru yang siap mengajar, namun satu tenaga pengajar untuk bidang nautika masih kita minta bantuan pihak Syahbandar Tanjunguban. Sedangkan untuk teknik kapal sudah ada guru dari Tanjungpinang yang bersedia mengajar di sini," terangnya.

Idealnya, kata Joko, jumlah guru di sekolah itu sebanyak 20 orang dari berbagai latar belakang keahlian. Namun sampai saat ini bila kekurangan tenaga pengajar, pihaknya sudah meminta bantuan guru dari SMPN 15 Bintan.

"Untuk fasilitas memang masih seperti biasa, namun ruangan laboratorium sudah ada dan siap digunakan dengan berbagai fasilitas pendukung," katanya.

Sekolah ini berdiri d iatas lahan seluas 4,1 hektare. Fasilitas penunjang juga diakui masih minim, seperti halaman sekolah dan jalan menuju akses gedung masih berupa tanah, sehingga akan berlumpur ketika hujan turun.

Namun, Joko yakin sekolah tersebut dapat menjadi andalan, karena selain dinas pendidikan, sekolah ini juga di bawah naungan Kementerian Kelautan dan Perikanan, sehingga untuk pembiayaan dan pengembangan akan dilakukan oleh dua lembaga tersebut.

"Selain itu, lokasi sekolah yang di pinggir sungai yang memiliki dermaga dan kolam bekas galian akan memudahkan siswa melakukan praktik belajar lapangan," tambahnya. (*)

Editor: Roelan