Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Buku Kurikulum 2013 Paling Lambat Harus Sampai di Madrasah pada 15 Agustus
Oleh : Redaksi
Kamis | 24-07-2014 | 16:33 WIB
sekretaris ditjen pendis.jpg Honda-Batam
Kamaruddin Amin, Sekretaris Ditjen Pendidikan Islam. (Foto: kemenag.go.id)

BATAMTODAY.COM, Bekasi - Buku Kurikulum 2013 yang digunakan madrasah paling lambat harus sudah sampai di sekolah pada 15 Agustus mendatang.

"Maksimal tanggal 15 Agustus, buku sudah harus ada di madrasah," kata Kamaruddin Amin, Sekretaris Ditjen Pendidikan Islam, usai mendampingi Wamenag Nasaruddin Umar meninjau langsung proses percetakan buku Kurikulum 2013 di tiga perusahaan, yaitu Arya Duta, Nidia Jaya, dan  Ganeca Exacta, Bekasi, Kamis (24/7/2014).

Untuk mencapai target itu, Kamaruddin mengaku pihaknya akan melakukan sinergi interna-eksternal secara maksimal. Sementara bagi Kanwil yang terlambat atau belum melakukan pemesanan, dia memastikan pihaknya akan mendorong agar satu dua hari ini semuanya harus memesan. Semua yang berkaitan tdengan hal teknis pada Ditjen Pendis juga akan dilakukan maksimalisasi akselerasi.

Selain itu, secara eksternal, Kamaruddin mengatakan bahwa akan terus memantau proses percetakan dengan mengunjungi langsung perusahaan-perusahaan percetakan buku. "Kita akan terus mendorong mereka, men-deadline mereka sebagaimana jadwal yang ditarget Pak Wapres untuk segera menyelesaikan," katanya, seperti dilansir laman kementerian.

Kamaruddin juga memastikan bahwa pihaknya akan segera mengajukan permohonan kepada Kemenhub dan kepolisian agar bisa memberikan dispensasi sehingga truk-truk yang mengangkut buku kurikulum 2013 diberikan akses untuk bisa melakukan pengiriman 24 jam sampai masa liburan.

Sementara itu, untuk mengatasi keterbatasan buku pelajaran saat masuk sekolah pada 4 Agustus, Ditjen Pendidikan Islam sudah mendistribusikan softcopy buku-buku tersebut dalam bentuk campact disk (CD) kepada para Kabid Madrasah di seluruh Indonesia agar bisa digunakan lebih dahulu.

"CD-CD sudah dipegang sama Kabid seluruh Indonesia. Kita sudah arahkan ke mereka untuk mendistribusi dan untuk sementara menggunakan itu dulu, sambil menunggu buku cetaknya," jelas Kamaruddin. (*)

Editor: Roelan