Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Nilai Pasar Turun, Masalah di Malaysia Airlines 'Sulit Diatasi'
Oleh : Redaksi
Senin | 21-07-2014 | 09:55 WIB
malaysian_airlines.jpg Honda-Batam
Foto: nbcnews.com

BATAMTODAY.COM - SAHAM Malaysia Airlines pada Jumat (18/7/2014) ditutup turun 11 persen di Malaysia setelah kecelakaan penerbangan MH17 di Ukraina. Insiden ini adalah bencana kedua yang memukul maskapai Malaysia pada tahun ini setelah penerbangan MH370 menghilang bulan Maret silam.

Pertanyaan yang muncul sekarang apakah maskapai ini masih dapat bertahan hidup. "Bahkan jika ini adalah murni kebetulan, ini tidak pernah terjadi dalam sejarah maskapai penerbangan bahwa dua pesawat besar menghilang dalam beberapa bulan," kata Bertrand Grabowski, kepala penerbangan di DVB Bank, yang bertindak sebagai bankir terhadap Malaysia Airlines.

"Dukungan dari pemerintah harus lebih eksplisit dan mungkin lebih besar."

Perusahaan Malaysia tersebut telah kehilangan uang selama bertahun-tahun dan nilai pasarnya menurun lebih dari 40 persen dalam sembilan bulan terakhir. Laporan menunjukkan bahwa perusahaan investasi Malaysia, Khazanah Nasional, pemegang saham utama di Malaysia Airlines, ingin mengambil alih maskapai tersebut.

Perusahaan itu telah menginvestasikan lebih dari $1 triliun (Rp11,6 triliun) ke maskapai penerbangan itu dalam beberapa tahun terakhir dan sebelumnya menunjukkan bahwa restrukturisasi besar akan dilakukan di Malaysia Airlines.

Para analis mengatakan, investasi lebih lanjut diperlukan jika Malaysia Airlines akan bertahan dalam jangka pendek.

Mohshin Aziz, seorang pengamat investasi di Maybank, Kuala Lumpur, mengatakan, tantangan yang dihadapi Malaysia Airlines "sulit untuk diatasi". Tanpa dana yang signifikan, maskapai tersebut tidak akan bertahan lebih dari setahun, ungkap Aziz.

Tetapi bahkan jika maskapai itu berhasil mendapatkan pendanaan yang memadai, berbagai pertanyaan tentang kelangsungan jangka panjangnya tetap ada, kata para pengamat. (*)

Sumber: BBC