Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

80 Persen Siswa dari Lokalisasi, TK Nusantara Lancankunging Butuh Sentuhan Pemda
Oleh : Harjo
Selasa | 15-07-2014 | 17:57 WIB
TK_Nusantara_Lancangkuning.JPG Honda-Batam
Tionar Simbolon memperlihatkan kondisi TK Nusantara di Desa Lancangkuning  Bintan Utara. (Foto: Harjo/BATAMTODAY.COM)

BATAMTODAY.COM, Tanjunguban - Taman Kanak-Kanak (TK) Nusantara di Desa Lancangkuning, perlu mendapat perhatian dari pemerintah daerah. Pasalnya, proses belajar mengajar di TK tersebut hanya seadanya. Dari enam tenaga pengajar, hanya satu guru yang mendapat honor dari Pemerintah Kabupaten Bintan.

"Berdirinya sekolah ini sebagian besar karena kemauan dari masyarakat dan mulai dari lahan seluas 20 x 40 meter dari hibah  warga, serta warga di luar Lancangkuning yang sifatnya tidak mengikat. Sementara dari pemerintah kami baru mendapatkan bantuan sebesar Rp7 Juta, itu di luar honor satu orang guru sebesar Rp900 ribu. Yang mendapatkan kebetulan kepala sekolahnya," ujar Tionar Simbolan, Kepala TK Nusantara, kepada BATAMTODAY.COM, di Desa Lancangkuning, Bintan Utara, Selasa (15/7/2014).

Menariknya, kata Tionar, 80 persen siswa TK Nusantara ini justru berasal dari lokalisasi Bukit Senyum (BS). Tionar yang juga pendiri TK ini memaparkan, proses belajar mengajar dilakukan dalam gedung yang yang berukuran 6 x 8 meter, yang dibagi menjadi tiga kelompok dan dipisahkan dengan kain atau korden seadanya.

"Mulai dari TK nol kecil dan besar, serta kelas bermain ditambah dengan ruang untuk majelis guru, tertumpuk di satu atap gedung seluas 48 meter persegi ini. Begitu juga dengan WC untuk anak murid, sejauh ini baru ada satu unit. Seyogyanya minimal ada dua unit WC untuk membedakan antara WC laki-lai dan untuk perempuan," kata Tionar.

Dengan kondisi seperti itu kata Tionar, dia bersama lima tenaga guru termasuk bagian tata usahanya, berusaha melaksanakan proses belajar mengajar dengan fasilitas seadanya. Namun sampai sejauh ini, sudah sangat bersyukur walaupun sebagian besar anak murid dari keluarga biasa, tetapi dukungan dari orang tua murid sangat luar biasa.  

"Sebagian besar murid orang tuanya berkativitas dan tinggal di lingkungan lokalisasi tersebut, tetapi kemauan untuk menyekolah anaknya terbilang luar biasa. Itu yang menambah semangat kami dalam mendidik anak-anak di TK Nusantara ini," imbuhnya.

Hal yang sama disampaikan oleh guru lainnya, Sa'onah. Menurutnya selain fasilitas yang masih sangat minim, sampai sejauh ini juga kondisi jalan menuju  TK masih sangat mengkhawatirkan. Terutama di saat hujan turun kondisi jalan licin dan berlumpur.

"Kondisi jalan menuju sekolah TK kalau hujan licin dan berlumpur. Semantara dari jalan besar jaraknya lebih dari 500 meter. Kami berharap agar jalan masuk nantinya mendapatkan perhatian pemerintah, mengingat jalan ini bukan hanya digunakan oleh anak murid TK Nusantara, terlebih digunakan masyarakat yang berdomisili di sekitar TK," terang Sa'onah. (*)

Editor: Roelan