Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Angkutan Umum Parkir dan Ugal-Ugalan di Simpang Panbil
Oleh : Romi Chandra
Kamis | 10-07-2014 | 13:37 WIB

BATAMTODAY.COM, Batam - Padatnya aktivitas lalu lintas pada jam-jam tertentu di jalan raya Simpang Panbil, Mukakuning, Seibeduk ternyata tidak hanya disebabkan padatnya pengendara karena pergi atau pulang bekerja.

Kesemrawutan ini juga disebabkan angkutan umum yang dibiarkan parkir seenaknya di lokasi traffic lights oleh petugas Satlantas yang berjaga di lokasi.

Parahnya lagi, selain parkir di dekat lampu merah sehingga menyebabkan jalan semakin sempit, para angkutan ini sering menyebabkan kecelakaan karena berhenti mengambik atau melaju seenaknya sendiri.

Beragam kendaraan angkutan umum seperti Bimbar, Metrotrans dan taksi selalu memadati setiap jalan di persimpangan tersebut. Bahkan kendaraan ini juga memarkirkan kendaraannya di depan pos Lantas dan seakan tidak pernah ditegur. Padahal di lokasi tersebut juga ada tanda dilarang parkir, namun tidak di indahkan.

Banyaknya terjadi kecelakaan di lokasi tersebut karena aksi ugal-ugalan para sopir yang berhenti mendadak sehingga membuat pengendara lain terkejut dan tidak bisa mengendalikan kendaraannya. Seperti yang dialami Andreas, warga Batuaji yang ditabrak pengendara sepeda motor lainnya di lokasi simpang panbil ke arah Batuaji, Rabu (9/7/2014) sore.

Kecelakaan yang dialami pengendara motor ini disebabkan sebuah angkot Bimbar yang memotong jalurnya dan mendadak parkir di sisi jalan dekat pos polisi lalulintas Simpang Panbil ke arah Batuaji.

"Gimana saya nggak ditabrak motor lain, sementara bimbar motong jalur saya dan parkir mendadak, saya belok menghindari Bimbar malah disambar motor lain dari belakang," ujar Andreas.

Mirisnya, kejadian itu dibiarkan begitu saja oleh anggota polisi lalulintas di pos polisi yang berjaga di simpang tersebut. Meskipun di simpang tersebut jalannya dua jalur, namun dipenuhi angkutan umum sehingga menimbulkan kemacetan.

Bahkan di sisi kiri jalan dari arah Batuaji, lokasi pinggir jalan sudah lama dijadikan pangkalan taksi berplat hitam untuk ke wilayah Piayu dan sekitarnya. Para sopir taksi sepertinya menguasai lokasi pinggir jalan itu sepenuhnya.

Meskipun arus lalulintas padat dan seharunya lokasi traffic lights itu bebas parkir, namun itu tak dihiraukan oleh para sopir angkot dan taksi. Selain itu, pengendara motor atau mobil pribadi lainnya jika ikut parkir di lokasi yang sama maka akan dihalau oleh para sopir taksi. Warga mencurigai jika aktivitas angkutan umum di lokasi tersebut sudah ada 'restu' dari pihak yang seharusnya melakukan penertiban.

Editor: Dodo