Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pestisida Rusak Ekosistem Alami
Oleh : Redaksi
Kamis | 03-07-2014 | 12:08 WIB
pestisida.jpg Honda-Batam
Ilustrasi. (Foto: chem-is-try.org)

BATAMTODAY.COM - Penggunaan pestisida terbukti secara sistemis meracuni ekosistem, menghancurkan keanekaragaman hayati. Hal ini terungkap dari hasil penelitian selama empat tahun yang dilakukan oleh komunitas ilmiah, Task Force On Systemic Pesticides.

Penggunaan pestisida sistemis berjenis neonicotinoids dan fipronil (neonics) menyebabkan kerusakan yang parah pada spesies invertebrata yang bermanfaat bagi lingkungan dan menjadi penyebab utama menurunnya populasi lebah di alam.

Perhatian terhadap pemakaian pestisida sistemis ini sudah berlangsung selama 20 tahun terakhir namun belum ada kesimpulan ilmiah tentang bahaya pestisida ini hingga hasil penelitian ini diterbitkan.

Tim peneliti yang melakukan analisis penuh terhadap 800 penelitian dari seluruh dunia telah menemukan bukti nyata dari bahaya pemakaian pestisida ini dan menyeru diciptakannya aksi dan kebijakan untuk mencegah pemakaiannya.

Hasil kajian yang dikenal dengan nama Worldwide Integrated Assessment (WIA) ini akan diterbitkan dalam Journal Environment Science and Pollution Research. Tim peneliti menyimpulkan, pestisida berjenis neonics membawa ancaman kerusakan serius terhadap populasi lebah madu dan serangga penyerbuk lainnya seperti kupu-kupu, spesies invertebrata seperti cacing tanah dan berbagai spesies invertebrata yaitu berbagai jenis burung.

Pestisida jenis neonics adalah racun syaraf yang mematikan baik secara langsung maupun tidak langsung. Paparan jangka panjang pestisida jenis ini - walau dalam takaran yang tidak mematikan - akan merusak sensor serangga dan hewan lainnya, termasuk indra penciuman, memori yang akan mengganggu kemampuan mereka bereproduksi, mencari dan mengolah makanan.

Pada lebah, racun ini akan mengganggu kemampuan mereka melakukan penyerbukan. Pada cacing tanah, racun ini akan merusak kemampuan mereka membuat lubang. Pada burung dan serangga pestisida ini meracuni makanan mereka, mengganggu sistem sensor dan kemampuan terbang sehingga mereka semakin rentan terhadap predator dan penyakit.

Dr Jean-Marc Bonmatin dari National Centre for Scientific Research di Perancis yang merupakan salah satu penyusun laporan ini menyatakan, "Bukti-bukti yang ada sudah sangat jelas. Kami menemukan ancaman yang nyata (dari penggunaan pestisida sistemis ini) pada lingkungan, baik yang alami maupun lingkungan hasil olahan manusia."

Penggunaan pestisida ini menurut Jean-Marc tidak melindungi produksi pangan, tapi malah sebaliknya, merusak infrastruktur penting dalam sistem produksi pangan. "Pestisida ini juga merusak sistem penyerbukan alami, habitat mereka, termasuk sistem pengontrol hama alami yang menjadi ciri sebuah ekosistem yang sehat," tuturnya.

Sumber: Hijauku.com