Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pimpinan Lembaga Tinggi Gelar Konsultasi Bahas Pilpres dengan Mendagri dan Menko Polkam
Oleh : Surya
Selasa | 01-07-2014 | 15:25 WIB
ketua MPR.jpg Honda-Batam
Ketua MPR Sidharto Danusubroto

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Pimpinan Lembaga Tinggi Negara yang diprakarsai Pimpinan Majelis Permusyawaratan Rakyat menggelar pertemuan tertutup dengan Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi dan Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (1/7).


 Dalam pertemuan itu mereka sepakat untuk menyelenggarakan pertemuan pemimpin lembaga tinggi negara pada 7 Juli 2014, dua hari sebelum pelaksanaan Pemilu Presiden. Pertemuan akan kembali digelar di Gedung DPR.

"Pertemuan ini penting untuk menciptakan situasi kondusif agar Pilpres berlangsung aman, damai, dan jujur adil," kata Ketua MPR Sidarto Danusubroto.

Menkopolkam Djoko Suyanto menyatakan pertemuan rutin ini sangat penting untuk mengimbau masyarakat agar memberikan hak suaranya pada Pilpres 9 Juli. 

"Menjelang Pilpres perlu ada pertemuan untuk mengimbau masyarakat datang ke TPS (tempat pemungutan suara)," kata Djoko.

Dia berharap Pilpres berlangsung aman, tertib,  lancar, tidak ada kerusuhan dan kekerasan, sehingga masyarakat bisa menyalurkan hak pilihnya. Menkopolkam juga menjamin TNI, Polri, dan pegawai negeri sipil akan netral dalam Pilpres.

"Kita meyakinkan TNI dan Polri netral. Tidak boleh ada kerusuhan, perusakan. Itu yang akan dijamin oleh Polri, TNI dan Bawaslu," katanya. 

Pada kesempatan yang sama Djoko juga menyatakan kesiapan Polri menghadapi potensi terorisme di Pilpres. 

"Pilpres tidak Pilpres terorisme selalu ada. Saya rasa Polri sudah mengantisipasi hal itu, jadi tidak perlu khawatir lagi," katanya. 

Obor Rakyat
Pada kesempatan itu, Ketua MPR Sidarto Danusubroto menyayangkan lambannya penanganan polisi dalam perkara dugaan fitnah kepada capres Joko Widodo melalui Tabloid Obor Rakyat."Saya sudah bicara dengan kabareskrim. Penanganannya kok lambat sekali?" kata Sidarto. 

Menurut Sidarto, pihak kepolisian mengaku sudah melakukan pemanggilan ketiga untuk Darmawan Sepriyossa. Jika tidak juga hadir, Darmawan akan dijadikan tersangka.

Sidarto juga menyampaikan harapannya untuk demokrasi Indonesia ke depan, tidak ditempuh dengan cara-cara negatif. "Saya sudah bicara di media online. Jangan sampai demokrasi ke depan dibangun dengan black campaign dan fitnah seperti ini," katanya.

Penyidik Bareskrim kembali menjadwalkan pemeriksaan kepada pihak Dewan Pers, Rabu (2/1), setelah Jumat (27/6) pekan lalu juga dilakukan pemeriksaan serupa kepada Dewan Pers. 
 
Pemimpin Redaksi Obor Rakyat Setiyardi Budiono telah diperiksa, sementara penulis Obor Rakyat Darmawan Sepriyossa dua kali tidak memenuhi panggilan penyidik untuk diperiksa sebagai saksi. Rencananya penyidik akan melakukan pemanggilan ketiga untuk Darmawan Sepriyossa. 

Editor : Surya