Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Vokalis Sepultura Dukung Aksi Protes Piala Dunia 2014
Oleh : Redaksi
Sabtu | 28-06-2014 | 11:09 WIB
Sepultura_new_RS.jpg Honda-Batam
Derick Green, kedua dari kiri, dan Sepultura (Foto: Sepultura Facebook Page).

BATAMTODAY.COM - Pentolan raksasa thrash metal Sepultura, Derrick Green adalah seorang warga negara AS yang menyebut Brasil sebagai rumahnya untuk 16 tahun terakhir.

Baru-baru ini, ia mendukung tindakan sebagian masyarakat Brasil yang memprotes pemerintah akibat diselenggarakannya Piala Dunia 2014. Pemerintah Brasil dianggap hanya mengambur-hamburkan uang dengan menyelenggarakan turnamen sepak bola terbesar di dunia ini.

Berbicara kepada LoudTv.net di Prancis pada minggu lalu, Green berbicara mengenai protes para akitivis Brasil kepada negara terkait masalah kemiskinan dan ketidakadilan negara.

"Banyak hal yang dikatakan orang-orang, itu bagus, karena faktanya banyak uang yang pergi ke tempat yang salah. Dan terutama, mereka seharusnya tidak mengadakan Piala Dunia di sana, meskipun itu merupakan mimpi terbesar warga Brasil untuk mengadakan Piala Dunia," ujar Green seperti dilansir Blabbermouth.

"Tapi, saya tidak berpikir banyak orang sadar apa itu FIFA (Federasi Sepak Bola Dunia). Itu merupakan masalah besar. Jika Anda melihat sejarah FIFA dan apa yang diperbuatnya untuk beberapa tempat, Anda akan sangat mengerti apa salahnya dari diadakannya Piala Dunia ini. Tapi, sayangnya Piala Dunia diadakan di Brasil, karena negara itu sudah rusak sebelum dimulainya turnamen ini, hanya akan terjadi aksi korupsi yang lebih besar."

"Jadi, itu bagus ketika orang-orang benar-benar membicarakan masalah itu dan seperti menyadarkan warga Brasil, karena banyak masalah yang terjadi sebelum Piala Dunia. Ketika saya pertama kali datang ke Brazil, saya seperti, 'Wow. Banyak sekali pendidikan yang dibutuhkan,' itu nomor satu, bersama rumah sakit dan lainnya."

Ia melanjutkan, "Orang-orang mendapatkan kesenangan dari propaganda mengenai Piala Dunia dan sebagainya. Itu merupakan (turnamen) olah raga terbesar di dunia dan Brazil telah juara lima kali, jadi itu terdapat di darah warga Brasil. Sayangnya semua uang ini dibuang sia-sia, saya seorang penggemar olahraga, tetapi tidak fanatik, dan saya mengerti banyak hal yang lebih dibutuhkan oleh negara ketimbang stadion sepak bola yang tidak semua orang akan kunjungi setelah Piala Dunia selesai. Ini hanya sebuah penyadar, seperti yang saya katakan. Tapi semoga orang-orang dapat melihatnya secara berbeda sekarang," pungkas Green.

Sumber: Rolling Stone