BATAMTODAY.COM, Batam - Batam sebagai daerah ketiga setelah Jakarta dan Bali sebagai tujuan wisata, membutuhkan pembenahan lebih baik. Beragam faktor pendukung juga harus disediakan, baik dari sumber daya manusia begitu juga infrastruktur penunjang lainnya.

"Kita harus bisa menumbuh kembangan bidak kepariwisataan, apalahi menjelang Komunitas Ekonomi Asean yang akan dihadapi 2015 lalu, agar bisa bersaing dengan negara lain," kata Direktur Industri Pariwisata Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Agus Priyono, ketika mmberi pembekalan tentang kepariwisataan di Nagoya Plaza, Selasa (24/6/2014).

Selanjutnya, untuk Batam yang dilirik sebagai wilayah destinasi wisata diusulkan Agus harus memiliki lembaga sertifikasi pariwisata, agar bisa menghasilkan sumber daya manusia yang piawai dalam kepariwisataan dan juga mengurangi pembiayaan untuk mendapatkan sertifikasi karena harus ke luar daerah.

"Kalau kita di sini punya lembaga sertifikasi sendiri, tidak perlu lagi keluar untuk pelatihan. Dengan demikian, tentu kita memiliki kelas dan mengurangi biaya. Kita tidak perlu keluar daerah lagi untuk sertifikasi soal kepariwisataan," jelas Agus.

Selain itu, pelayanan di pintu masuk daerah, tepatnya pelabuhan dan bandara juga harus memiliki pelayanan yang baik, karena akan memberi penilaian bagus dari pengunjung.

"Karena itu, pembekalan sekarang kita juga mengundang pihak dari pelabuhan dan bandara untuk meningkatkan pelayanan di setiap pintu masuk. Intinya kita harua meningkatkan setiap infrastrukturpenunjang pariwisata," pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Dirbudpar) Batam, Yusfa Hendri mengatakan, kegiatan ini memberikan pembekalan pelayanan prima serta lenguatan kelembagaan setiap stageholder yang berhubungan dengan pariwisata.

"Perhatian pemerintah pusat untuk Batam karena menjadi dalah satu destinasi wisata cukup besar. Semua yang berhubungan dengan pariwisata kita tingkatkan, sehingga orang yang datang ke Batam betul-betul merasa dihargai dan mendapat pelayanan yang baik, sehingga menimbulkan kesan positif," tutupnya.

Editor: Dodo