Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Lakalantas Sekeluarga di Tanjunguban

Putra Bungsu Isharyanto Akhirnya Meninggal Dunia di RS Awal Bros
Oleh : Harjo
Senin | 09-06-2014 | 09:21 WIB
aga_laka.jpg Honda-Batam
Aga 3 bulan saat mendapat pertolongan pertama di RSUD Kepri Tanjunguban.

BATAMTODAY.COM, Tanjunguban - Setelah mendapatkan perawatan di Rumah Sakit (RS) Awal Bros Batam, kurang dari 24 jam, Aga 3 bulan, putra bungsu Isharyanto yang mengalami kecelakaan di Desa Busung, Tanjunguban akhirnya meninggal dunia, sekitar jam 14.00 WIB pada Minggu (8/6/2014).

Usman, salah seorang karyawan PT YEB Lobam, kepada BATAMTODAY.COM, mengatakan jasad Aga, sudah dijemput oleh pihak keluarga untuk dimakamkan di Tanjungpinang.

"Isharyanto dan anaknya nomor duanya, sudah dikebumikan oleh keluarga pada  Sabtu lalu," kata Usman, Senin (9/6/2014).

Kedua korban lainnya, Maryatun  dan Anida (6) atau istri dan anak pertama almarhum masih terus mendapatkan perawatan di RS Awal Bros, karena luka yang diderita keduanya akibat Lakalantas tersebut  juga tergolong serius.

Sebagaimana di beritakan sebelumnya, jasad Isharyanto dan Afia, korban kecelakaan antara motor Honda Revo bernomor polisi BP 2050 QT yang menabrak truk bermuatan pasir BP 8342 BU yang sedang parkir di Desa Busung, Kecamatan Serikuala Lobam, Bintan, Sabtu (7/6/2014) siang tadi, telah dibawa keluarganya ke rumah duka keluarga almarhum di Tanjungpinang.

Hal ini disampaikan Faturrahman, salah seorang tenaga medis RSUD Kepri di Tanjunguban. Sementara tiga korban lainnya, istri dari almarhum, Maryatun, dan dua anaknya Anida (6) dan Aga yang berusia 3 bulan, langsung dirujuk ke RS Awal Bros Batam.

"Jenazah keduanya langsung dibawa ke Tanjungpinang dan ketiga korban lainnya karena membutuhkan perawatan lebih lanjut, dirujuk ke RS Awal Bros Batam," jelasnya.

Faturrahman menyebutkan, berdasarkan hasil visum luar, Isharyanto diduga meninggal dunia karena mengalami patah tulang leher akibat benturan keras dan mengalami luka-luka di di sejumlah tubuhnya.

Sementara almarhumah Afia yang berus berusia 2,5 tahun, meninggal diduga karena benturan keras pada kepala bagian belakang yang mengakibatkan tengkorak kepala remuk hingga hidung korban mengeluarkan darah bercampur cairan otak.

Pihak Satlantas Polres Bintan belum bisa dimintai keterangan rinci mengenai penyebab dan  penanganan lakalantas tersebut, walaupun barang bukti berupa kendaraan roda dua dan truk pasir berwarna merah sudah diamankan di Mapolres Bintan.

"Anggota masih di lapangan, masih melakukan penyelidikan terhadap kejadian dan sementara belum bisa memberikan data terkait lakalantas," ujar Kanit Lakalantas Satlantas Polres Bintan, Aiptu Edi Suratman.

Editor: Dodo