Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Rumah Budaya Fadli Zon Tayangkan Film Bosnia Pemenang Oscar
Oleh : Redaksi/Rilis
Selasa | 03-06-2014 | 10:24 WIB
DISKUSI-FILM1.jpg Honda-Batam
DISKUSI FILM - Rumah Budaya Fadli Zon menayangkan Film Bosnia Pemenang Piala Oscar dan melakukan diskusi yang diikuti sejumlah mahasiswa dan pecinta film di Sumatera Barat, Sabtu (31/5/2014) lalu. (Foto: Ist.)

BATAMTODAY.COM, Padangpanjang - Rumah Budaya Fadli Zon di Padangpanjang, Sumatera Barat, menayangkan Film Bosnia Pemenang Piala Oscar tahun 2002 "No Man's Land", Sabtu (31/5/2014). Penayangan itu diikuti tiga film Bosnia lainnya, masing-masing berjudul "Grbavica", "Snow", dan "Days and Hours".

Pengurus Rumah Budaya Fadli Zon, Edin Hadzalic, melalui siaran pers yang diterima BATAMTODAY.COM, Selasa (3/6/2014), menyebutkan, selain pemutaran empat film itu, juga dilakukan diskusi bersama Faruk Loncarevic (Sutradara), Prof Zijad Mehic (mantan Dekan Akademi Seni Bosnia), dan Elma Tataragic (Dosen Akademi Seni Bosnia).

Nonton bareng film dan diskusi tersebut, kata Edin, diikuti puluhan mahasiswa Jurusan Televisi dan Film Institut Seni Indonesia (ISI) Padangpanjang. "Acara itu bertujuan untuk memperkenalkan film-film Bosnia yang berhasil meraih Piala Oscar maupun masuk dalam nominasi serta mengikuti berbagai festival film di dunia," tutur Edin.

"Bagi mahasiswa film dan televisi, tentu diskusi ini sangat bermanfaat, terutama bagaimana menembus event-event internasional seperti Festival Film Dunia dan Oscar," tambahnya.

Dijelaskan, salah satu film yang menggambarkan kehidupan masyarakat Bosnia di masa perang adalah "Snow" (Salju). Menurut Produser dan Penulis Skenario Film ini, Elma Tataragic, film tersebut menggambarkan suasana desa kecil di Bosnia Tengah. Di desa itu, hanya  tersisa perempuan dan anak-anak bersama seorang kakek tua. Semua orang telah menghilang karena perang yang berkecamuk.

"Untuk bertahan hidup, warga memproduksi selai plum dan kue-kue, tapi desa ini terlalu jauh dari pasar sehingga kue-kue itu tidak terjual," ujarnya.

Suatu ketika datang sebuah perusahaan asing Serbia yang berencana membeli seluruh desa untuk membangun perusahaannya. Sebagian perempuan setuju dengan harapan dapat kehidupan lebih baik di kota. Tapi kakek tua dan seorang anak kecil tidak setuju karena mereka tidak tahu akan tinggal di mana setelah desa terjual.

"Rencana orang kota yang datang dari Serbia untuk membeli desa itu gagal karena datangnya badai dan hujan salju," kata Elma Tataragic.

Sementara itu, Faruk Loncarevic, Sutradara Film asal Bosnia yang pernah memutar Film Dokumenter berjudul "Kiamat Kecil" di Rumah Budaya yang menggambarkan dahsyatnya tsunami Aceh 2004 silam pada kesempatan itu mengatakan, peluang untuk ikut dalam festival-festival film internasional sangat terbuka lebar.

"Yang dibutuhkan adalah penggarapan ide yang unik dan berbeda serta siap berkompetisi dengan sineas-sineas lainnya," ujar Faruk.

Rumah Budaya Fadli Zon merupakan salah satu kantong budaya di Sumatera Barat yang beralamat di Jalan Raya Padangpanjang-Bukittinggi, Km 6, Nagari Aie Angek, Kabupaten Tanah Datar. Dan pemutaran film kali ini bukan merupakan kali pertama, namun telah diadakan beberapa kali.

Selain menyimpan sejumlah koleksi buku, keris, artefak, benda-benda budaya Minangkabau dan sejumlah karya seni seperti lukisan, di Rumah Budaya ini juga sering diadakan berbagai kegiatan seni budaya, seperti diskusi buku, pameran lukisan, pemetasan wayang, konser musik, dan berbagai kegiatan lainnya.

Editor: Redaksi