Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Dextro Akan Ditarik dari Pasaran Tanjungpinang Mulai 1 Juni
Oleh : Habibi
Jum'at | 30-05-2014 | 07:55 WIB

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tanjungpinang akan menarik obat batuk jenis dextromethorphan (dextro) dari pasaran mulai 1 Juni mendatang. Obat penenang itu kerap disalahgunakan pemakaiannya oleh sejumlah pelajar untuk mabuk-mabukan.

"Obat itu sering dipakai sebagai alat penenang, bukan penenang saat mereka batuk melainkan penenang yang bersifat memabukkan. Itu jelas sudah disalahgunakan," ujar Rustam, Kepala Dinkes Kota Tanjungpinang.

Dia menjelaskan, dextromethorphan atau paling dikenal dengan sebutan dextro, termasuk dalam kategori obat bebas terbatas. Artinya obat yang digunakan untuk mengobati penyakit ringan yang dapat dikenali oleh penderita sendiri. Obat bebas terbatas juga termasuk obat keras, karena setiap takaran yang digunakan diberi batas.

Faktanya, imbuh Rustam, obat itu sering disalahgunakan yang rata-rata dilakukan oleh pelajar dan anak-anak jalanan.

Sementara itu, stok obat batuk jenis dextro yang ada di Dinas Kesehatan akan dihabiskan sampai 31 Desember 2014. Dan pihaknya tidak akan menganggarkan jenis obat itu lagi. "Kita ganti dengan obat batuk jenis Ambroxol," ujarnya

Pantauan BATAMTODAY.COM di lapangan, obat ini memang mudah didapat di hampir semua apotek di Tanjungpinang dan harganya juga murah.

"Obatnya Rp100 sebutir, ada yang jual Rp500 untuk empat biji. Biasanya memang anak-anak belinya banyak. Ada yang 40 biji sekali beli, ada pengamen biasanya beli 100 biji. Kita nggak tahu untuk apa. Pelanggan mau, ya kita layani," ujar Indri, salah satu penjaga apotek di Km2 Tanjungpinang, saat ditemui Kamis (29/5/2014).

Sementara itu, Rendi, salah satu anak jalanan yang belum lama ini dijumpai, dia mengatakan membeli obat tersebut untuk mabuk atau menyebabkan rasa ringan dan percaya diri. Caranya mengonsumsi obat itu pun tanpa memikirkan perhitungan risikonya.

"Sekali makan ya kadang 10 biji. Untuk mabuk 'tekan' 20, kadang 30, tergantung kemauan. Enak, Bang, serasa badan ringan, terbang, jadi pede (percaya diri) saja," kata Rendi.

Rendi mengaku tidak takut overdosis karena memang tidak pernah mengalami. Meskipun dia mengaku pernah mengonsumsi 40 pil sekaligus. "Aman kok, Bang," tutur Rendi. (*)

Editor: Roelan