Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Tak Cuma Bumbu Dapur, Inilah Manfaat Cabai Merah Secara Medis
Oleh : Redaksi
Senin | 26-05-2014 | 10:08 WIB

BATAMTODAY.COM - OBAT bisa ditemukan di sekitar kita, termasuk tanpa sadar sering kita manfaatkan dalam mengolah bahan pangan: cabai. Bahkan, cabai bukan sebatas bumbu dapur, namun sudah dibuktikan bermanfaat untuk pengobatan.

Orang-orang Indian Amerika telah menggunakan cabai untuk mengobati berbagai kondisi medis untuk setidaknya selama 9.000 tahun. Belakangan, ilmuwan mengungkapkan fakta tersembunyi di balik senyawa yang dikandung cabai merah yang bermanfaat bagi pengobatan.

Dikutip dari Nantural News, inilah empat fakta manfaat dari cabai:

1. Obat Penghilang Rasa Sakit Alami
Cabai merah kaya akan senyawa aktif yang disebut capsaicin. Senyawa ini hambar dan tidak berbau, yang ditemukan di semua jenis cabai, adalah antiinflamasi dan analgesik yang kuat, dan terbukti bisa menghilangkan rasa sakit.

Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal The Clinical Journal of Pain menemukan bahwa obat nyeri bisa diperoleh dari capsaicin yang bermanfaat untuk mengobati sakit kepala sebelah, gatal, nyeri leher, psoriasis dan kondisi lain jauh yang lebih besar daripada yang disediakan oleh plasebo (pengobatan palsu).

Studi lain yang dipublikasikan dalam Clinical Therapeutics menemukan bahwa krim capsaicin bisa mengurangi nyeri pada pasien yang menderita sakit arthritis, sehingga para peneliti menyimpulkan bahwa krim capsaicin obat yang aman dan efektif untuk arthritis.

Para ilmuwan sekarang memahami bahwa capsaicin adalah obat penghilang rasa sakit alami yang besar karena menghambat substansi P, sebuah neuropeptida yang berhubungan dengan rasa sakit dan peradangan. Semakin pedas cabai, berarti semakin tinggi kadar capsaicin yang dikandung, semakin manjur untuk menghilangkan rasa sakit mirip obat penghilang rasa sakit seperti parasetamol allopathic dan Nurofen.

2. Menyokong Kardiovaskular
Capsaicin dalam cabai juga merupakan vasodilator, yaitu zat yang menyebabkan pembuluh darah membesar. Hal ini membantu mengurangi tumpukan plak di arteri, sehingga mengurangi risiko tekanan darah tinggi dan penyakit jantung.

Menurut American Cancer Society, capsaicin dalam cabai juga digunakan untuk mengobati kondisi terkait seperti kram menstruasi, sakit perut dan bisul, serta gangguan pencernaan.

3. Meningkatkan Metabolisme dan Mengurangi Gula Darah
Penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Medical Association of Thailand menemukan bahwa wanita yang mengkonsumsi 5 gram frutescens Capsicum segar (yang termasuk dalam spesies Capsicum annuum) dicampur ke dalam minuman glukosa, mengalami peningkatan glukosa yang lebih rendah dan meningkatkan metabolisme dibandingkan dengan kelompok kontrol yang minum minuman glukosa biasa.

Hal ini membuktikan jika cabai merupakan makanan yang baik untuk penderita diabetes atau orang lain yang ingin menghindari kelebihan gula darah. Selain itu, kenaikan ini dalam metabolisme mungkin juga menjelaskan mengapa cabai juga dikenal telah berkontribusi dalam penurunan berat badan.

4. Meningkatkan Kekebalan dan Penglihatan
Satu sendok makan cabai mengandung hampir setengah dari asupan harian yang direkomendasikan untuk kebutuhan vitamin A. Vitamin A, yang diperoleh tubuh dari karotenoid lada (terutama betakaroten, karotenoid yang memberikan warna merah pada buah), merupakan antioksidan penting yang menyediakan sistem kekebalan tubuh dan menjadi baris pertama pertahanan terhadap patogen yang menyerang.

Makanan yang kaya vitamin A seperti cabai rawit juga dapat mencegah degenerasi makula terkait usia dan bahkan dikenal untuk membalikkan kerusakan penglihatan. (*)

Editor: Roelan