Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Iklim Ekstrim Picu Strategi Persatuan dalam Meteorologi di Afrika
Oleh : Redaksi
Sabtu | 24-05-2014 | 11:40 WIB
kekeringan.jpg Honda-Batam
Ilustrasi.

BATAMTODAY.COM - Afrika telah mengalami keadaan iklim yang lebih ekstrim dalam tahun-tahun belakangan ini dengan semakin tingginya suhu global. Dr. Joseph Mukabana mengatakan benua Afrika  berada di garis depan dalam menghadapi perubahan iklim.

Ia mengatakan, ini telah menghasilkan rancangan -- yang disebut --  Rencana Implementasi Strategi Afrika  yang Terintegrasi mengenai Meteorologi.
 
"Afrika adalah benua yang paling rawan dalam perubahan iklim.  Diantara 48 negara terbelakang, 33 berada di Afrika. Jadi, prioritas di Afrika adalah menyesuaikan dengan perubahan iklim. Jadi harus menyesuaikan iri atau mati," papar Mukabana.
 
Mukabana adalah Direktur regional untuk Afrika dan Negara-Negara Kurang Maju dalam Organisasi Meteorologi Dunia. Ia mengatakan, keadaan dan perubahan iklim yang jauh dari Afrika mempunyai dampak terhadap benua  itu.
 
"Es di daerah-daerah kutub mencair, sehingga  permukaan laut naik dan  pulau-pulau kecil tentu saja terancam tenggelam, dan juga kawasan-kawasan pantai yang  letaknya rendah. Jadi, diperkirakan suatu ketika antara 25 sampai 50 tahun dari sekarang, wilayah-wilayah pantai yang letaknya rendah mungkin akan  tenggelam, dan itu akan meliputi  wilayah-wilayah yang sekarang berpenduduk," lanjut Mukabana.
 
Menurutnya, penting sekali melindungi garis pantai Afrika.
 
"Perusakan  wilayah-wilayah pantai  juga  berdampak pada penduduk wilayah pantai. Misalnya, di beberapa daerah, hutan bakau  ditebangi dan hutan bakau sangat baik untuk lingkungan pantai. Batu-batu karang juga terkikis dan hancur. Kalau ukurannya besar terumbu karang bisa membentuk pertahanan alam, kalau terjadi tsunami misalnya. Jadi kalau kita menghancurkan kawasan pantai, itu akan berdampak pada  manusia," lanjut Mukabana.
 
Sementara permukaan laut yang naik merupakan salah satu persoalan  terkait perubahan iklim, kurangnya hujan di beberapa daerah menimbulkan masalah lain,  yaitu musim kemarau yang lebih sering.
 
Untuk mengatasi ancaman perubahan iklim di Afrika, Organisasi Meteorologi Dunia dan Komisi Persatuan Afrika atau African Union Commission mengadakan pertemuan  di Nairobi tahun 2010.

Sumber: VoA