Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Rekonstruksi Pembunuhan Bos Toko Bangunan di Sei Beduk

Pembunuh Berdarah Dingin Ini Perankan 14 Adegan Habisi Nyawa Tiga Korban
Oleh : Gokli
Rabu | 21-05-2014 | 14:00 WIB
rekonstruksi sei beduk1.jpg Honda-Batam
Rino, pembunuh berdarah dingin yang menghabisi 3 nyawa di Sei Beduk.

BATAMTODAY.COM, Batam - Rino Rifendi bin Suyadi alias Rino (19), bukan reno seperti ditulis sebelumnya, pelaku pembunuhan sadis pemilik toko bangunan New Carlindo Jaya, Kavling Sei Pancur, Sei Beduk nekat menghabisi nyawa tiga korban, masing-masing Eng Li alias Lili (40), serta dua anaknya yakni Cherisa (14) dan Chelvis alias Alun (10) pada Jumat (14/3/2014) lalu, sekitar pukul 01.00 WIB dengan cara membakar hidup-hidup.

Rekonstruksi yang digelar pada Rabu (21/5/2014) sekitar pukul 10.00 WIB, pembunuh berdarah dingin ini memerankan 14 adegan mulai dari masuk ke dalam toko hingga membakar ketiga korban. Rekonstruksi tersebut disaksikan ratusan warga, yang berang terhadap pelaku.

Seperti diketahui, Rino merupakan karyawan di toko bangunan tersebut. Ia nekat menghabisi nyawa korban dengan niat merampok. Tetapi, pelaku yang sempat dilihat oleh korban terpaksa membakar toko tersebut untuk menghilangkan jejak.

Ini kronologis pelaku menghabisi menghabisi ke-3 korban sesuai rekonstruksi :
Adegan I :
Kamis (13/3/2014) Rino bersembunyi di dalam gudang samping dapur lantai dasar, sampai seluruh karyawan toko bagunan itu pulang.
Adegan II :
Pelaku mencari cara untuk masuk ke lantai II tempat ketiga korban. Awalnya, pelaku mematikan kontak listrik yang berada di dapur lantai bawah. Setelah listrik padam, pelaku kembali bersembunyi.
Adegan III :
Eng Li dan Alun turun dari lantai atas dengan membuka pintu teralis untuk menghidupkan lampu sambil menelphone. Lantas, pelaku naik ke lantai II dengan membawa sebilah pisau dapur (gagang warna hitam dan panjang sekitar 20 centimeter). Tak hanya itu, pelaku juga membawa lakban plastik warna bening yang diambil daru meja kasir. Setelah di lantai II pelaku‎ masuk ke dalam kamar bagian tegah dan bersembunyi di balik pintu.
Adegan IV :
Eng Li dan Alun naik ke lantai II setelah menghidupkan lampu di lantai dasar. Saat Eng Li masuk ke kamar tegah, dia melihat pelaku di balik pintu dengan memengang sebilah pisau. Eng Li sempat lari, tapi pelaku mengejar dan membekap mulut korban menggunakan tangan kanan yang sudah dibalut dengan kain. Sementara pisau yang yang ada di tangan kiri pelaku diajungkan kepada Alun.
Adegan V :
Pelaku mengumpulkan ketiga korban Eng Li, Cherisa, dan Alun ke kamar tegah. Tangan dan kaki ketiga korban diikat menggunakan lakban (posisi tangan diatas perut). Tak hanya itu, mulut ketiga korban juga ditutup pakai lakban‎.
Adegan VI :
Pelaku membuka lakban dari mulut Eng Li dan menawarkan uang Rp5 juta kepada pelaku. Untuk mengambil uang yang ditawati Eng Li, pelaku membuka ikatan lakban di kaki dan tangan Eng Li. Namun, tangan kanan Eng Li diikat menempel‎ ke bagian badan.
Adegan VII :
Pelaku dan Eng Li mengambil uang Rp5 juta di dalam lemari yang berada di kamar depan, lalu Eng Li dibawa kembali ke kamar tegah.
Adegan VIII :
Pelaku kembali mengikat tangan Eng Li ke bagian belakang, serta mengubah ikatan tangan Cherisa yang sebelumnya di depan perut diubah ke belakang badan. Pelaku juga menutup kepala ketiga korban dengan sarung batal. Cherisa dan Alun dipindahkan ke kamar bagian depan. Keduanya dibaringkan di tempat tidur dengan posisi telungkup.
Adegan IX :
Pelaku masuk ke kamar belakang untuk mengambil tali niat menghabisi nyawa Eng Li. Saat itu yang ditemukan hanya setrika kain. Setelah kembali ke kamar tegah, pelaku membungkam mulut Eng Li dengan sehelai baju serta melilitkan tali (kabel setrika) ke leher Eng Li. Ujung kedua tali ditarik ke belakang, kaki kanan pelaku menekan kepala Eng Li dan menginjak-injak ke lantai hingga tewas.
Adegan X :
Setelah Eng Li tewas, pelaku kembali ke kamar depan untuk mengambil uang dan barang-barang milik korban, seperti satu unit iPhone warna putih dan satu unit laptop warna merah. Uang dan barang-barang itu dimasukkan ke dalam tas dan korban pun dikurung di dalam kamar.
Adegan XI :
Pelaku sempat menghitung uang yang diambilnya tersebut di depan pintu kamar depan.
Adegan XII :
Pelaku turun hendak kabur, namun pintu depan toko terkunci. Pelaku pun kembali ke lantai II, membuka ikatan tali di tangan dan kaki Alun. Alun dibawa pelaku oleh pelaku ke lantai bawah untuk membuka pintu toko, setelah itu Alun kembali dibawa ke lantai II untuk diikat kembali.
Adegan XIII :
Pelaku di lantai dasar mengambil beberapa kain lap dan membasahi dengan minyak solar yang sebelumnya sudah ada di dalam jerigen. Solar tersebut disiram ke tumpukan cat dan tinner, lalu menghidupkan api dengan kompor gas.
Adegan XIV :
Pelaku meninggalkan toko, pintu toko kembali digembok dari luar. Pelaku sempat menelepon seorang pria bernama Dodi Karnadi. Setelah api membara, pelaku langsung kabur dari lokasi.

Rekonstruksi pembunuhan sadis itu berlangsung sekitar dua jam. Ratusan warga meneriaki dan mencaci maki pelaku. Beruntung, Polisi dapat melakukan pengaman, hingga rekonstruksi bisa berjalan dengan lancar.

Editor: Dodo