Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Konvensi Partai Demokrat, Taktik yang Kalah Sebelum Bertanding
Oleh : Redaksi
Senin | 19-05-2014 | 11:25 WIB
alif-kamal4.jpg Honda-Batam
Alif Kamal, Staf Deputi Politik KPP-PRD.

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Jelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014 adalah tahun-tahun yang begitu pahit bagi Partai Demokrat. Banyaknya kader Partai Demokrat yang jadi tersangka korupsi menjadikan partai ini tak bisa berbuat banyak untuk mendapat simpati pada Pemilihan Legislatif (Pileg).

Hanya memperoleh prosentase 10,19 persen pada Pileg 9 April lalu, Partai Demokrat hanya bisa finish di posisi keempat, jauh di bawah PDIP yang meraih posisi pertama dengan memperoleh 18,95 persen.

"Dengan hasil ini dan telah diumumkannya hasil dari konvensi Partai Demokrat maka Pemilihan Presiden yang akan dilaksanakan bulan Juli nanti diprediksi tidak akan diramaikan oleh calon Presiden dari Partai Demokrat," kata Alif Kamal, Staf Deputi Politik KPP-PRD, melalui siaran pers yang diterima BATAMTODAY.COM, Senin (19/5/2014).

Dimulai pada September 2013, konvensi ini oleh Partai Demokrat dimaksudkan untuk mengumpulkan calon-calon Presiden yang punya kapasitas, integritas, visi misi yang baik, dan juga yang tidak kalah penting adalah soal popularitas.

Di tengah himpitan isu soal korupsi yang melanda kader-kadernya, maka taktik konvensi ini juga bermakna untuk mengembalikan popularitas dari Partai Demokrat yang sebelumnya mulai terpuruk.

Dari sejumlah nama yang ikut dalam konvensi ini terdapat tokoh-tokoh yang berasal dari luar Partai Demokrat, hal ini tentunya membawa keuntungan tersendiri. Ada nama Anis Baswedan, Dahlan Iskan, Gita Wiryawan yang sudah punya popularitas sendiri-sendiri.

Namun apa yang terjadi, hasil dari pemilu legislatif dan apa yang dihasilkan dari konvensi ini tak cukup bagi Demokrat untuk lepas dari keterpurukan. Dahlan Iskan yang telah dipilih sebagai pemenang konvensi pun, ujar Alif, bahkan tak diucapkan selamat oleh SBY sebagai ketua umum partai.

"Karena mekanisme dari penentuan calon Presidan dan Wakil Presiden tetap dikembalikan ke Majelis Tinggi Partai dan merujuk dari hasil konvensi maka bisa dikatakan Konvensi Partai Demokrat dianggap gagal, bahkan bisa danggap kalah sebelum taktik ini dipakai untuk bertanding," pungkas Alif.

Editor: Dodo