Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Syahrul Pergi, Mogok Belajar di SMKN 4 Tanjungpinang Berlanjut
Oleh : Habibi
Jum'at | 16-05-2014 | 10:23 WIB
mogok smk 4.jpg Honda-Batam
Mogok belajar di SMKN 4 Tanjungpinang berlanjut.

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Kehadiran Wakil Walikota Tanjungpinang, Syahrul, di SMK Negeri 4 Tanjungpinang dalam rangka memberikan bimbingan rohani kepada siswa terkait kisruh yang terjadi antara siswa-guru vs kepala sekolah, ternyata tidak begitu ampuh untuk meredam kekesalan siswa terhadap kepala sekolah mereka.

Hanya satu jam sepeninggal Syahrul, para siswa bukannya mencamkan nasihat yang diberikan Wakil Wali Kota Tanjungpinang itu, tapi malah langsung melakukan aksi protes dengan mogok belajar. Mereka juga membentangkan spanduk yang berisi protes terkait keberadaan sekolah mereka.

Para siswa mengaku masih belum puas dengan jalan keluar yang diambil oleh Disdikbud Tanjungpiunang beserta Wakil Wali Kota Tanjungpinang, yang memberikan toleransi bahwa SMKN 4 harus dimulai dari awal guna memperbaiki kesalahan.

Aksi yang dilakukan oleh siswa, yang mayoritas adalah siswa kelas X dan XI, tersebut merupakan aksi protes yang meminta sekolah mereka benar-benar aman. Aman yang mereka minta adalah agar Disdikbud Kota Tanjungpinang dan Pemerintah Kota Tanjungpinang memindahkan Kepala SMKN 4, Sulasmi.

"Kami ingin kepala sekolah diganti, kami tidak peduli siapa saja (penggantinya-red) yang jelas bagus. Kami terlalu kesal dengan kepala sekolah sekarang karena otoriter," tutur Lukman, siswa yang menjadi koordinator aksi.

Kekesalan siswa SMKN 4 Tanjungpinang ini bukan tak beralasan. Seperti dibeberkan Lukman, mereka menyesalkan kepsek yang seenaknya saja memecat guru mata pelajaran produktif, hingga menyulitkan mereka untuk belajar saat-saat mendekati ujian kenaikan kelas.

"Kita dapat kabar, guru sudah di ujung tanduk akan dipecat. Sudah menghadap wali kota terkait hal ini, jadi jika guru dipecat ya kepala sekolah tolong diganti juga," tutur siswa dari Program Ahli Rencana Perangkat Lunak tersebut.

Terkait dua guru yang hendak dipecat tersebut, siswa mengaku tidak mau mengatakan nama dan mengajar mata pelajaran apa.

Editor: Dodo