Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Tindakan Semena-mena Kepala SMKN 4 Tanjungpinang Sudah yang Kedua Kalinya
Oleh : Habibi
Selasa | 13-05-2014 | 16:49 WIB
demo_siswa_smkn_4_tpi.jpg Honda-Batam
Aksi puluhan siswa SMKN 4 Tanjungpinang saat mendatangi kantor Disdikbud.

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Aksi unjuk rasa puluhan siswa SMK Negeri 4 yang menuntut pencopotan kepala sekolah di kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tanjungpinang, Selasa (13/5/2014) pagi tadi, berhasil diredam setelah beberapa orang guru mengimbau agar siswa membubarkan aksi mereka. Aksi unjuk rasa yang mereka lakukan pun sempat ditahan oleh guru sewaktu masih di sekolah.

"Sebenarnya, tadi kami semua mau pergi semua ke sini, tapi ditahan oleh guru. Semua persiapan (unjuk rasa) gagal karena dilarang guru," kata siswa SMKN 4 Tanjungpinang yang menolak menyebutkan namanya saat diwawancarai di kantor Disdikbud.

Aksi unjuk rasa siswa yang berjumlah sekitar 24 orang itu memang tak berlangsung lama dapat diredakan oleh sejumlah guru yang sebelumnya sudah berbicara dengan Kepala Disdikbud Tanjungpinang, Dadang AG, di ruang kepala dinas.

Tidak berapa lama, dua orang guru perempuan yang baru keluar dari kantor kepala dinas menghampiri kerumunan pelajar dan meminta kepada anak didiknya untuk bubar dan kembali ke sekolah. Kedua guru itu juga meminta anak didiknya untuk tidak bertindak anarkis serta tidak melakukan orasi.

Saat ditemui, guru yang tidak mau menyebutkan namanya tersebut menceritakan perihal kedatangannya dan enam orang guru lainnya di kantor Disdikbud. Dikatakannya, Kepala SMKN 4 kerap bertindak kasar kepada bawahannya, terutama kepada guru honorer. Bahkan, kata dia, para guru honorer diancam akan dipecat karena tidak mau mengikuti kata-kata sang kepala sekolah.

"Kami sudah bertemu Pak Kadis, dan Pak Kadis menjamin tidak akan ada guru yang akan dipecat. Selain itu, kata Pak Kadis tadi dia akan mengevaluasi kinerja Kepala SMKN 4 itu. Kami berharap macam manalah yang terbaik ke depannya," ujar guru tersebut.

Sementara, Humas SMKN 4 Tanjungpinang, Junaidi yang turut dipanggil oleh kepala dinas, mengatakan, Kepala SMKN 4 Tanjungpinang, Sulasmi telah menjabat sejak Agustus 2013 lalu. Selama ini, telah ada dua orang guru PNS yang dimutasikan dan seorang guru honorer yang tidak diberikan tugas mengajar oleh kepala sekolah.

"Kejadian seperti ini sudah pernah terjadi. Tapi waktu itu, kami berusaha menerima karena dia (kepala sekolah, red) belum lama menjabat. Tapi ternyata tetap seperti ini," ujarnya.

Dia menuturkan, kejadian pertama terjadi pada awal tahun 2014, namun tidak sampai merebak karena guru sudah berbaikan dan kepala sekolah yang mengaku sudah berubah dan akan melakukan tugas dengan baik. Tapi ternyata Sulasmi berulah lagi dan semakin arogan serta semena-mena dengan mengandalkan jabatannya sebagai kepala sekolah. (*)

Editor: Roelan