Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Dinilai Kasar dan Arogan, Siswa Desak Kepala SMKN 4 Tanjungpinang Dicopot
Oleh : Habibi
Selasa | 13-05-2014 | 16:26 WIB
demo_siswa_smkn_4_tpi.jpg Honda-Batam
Sejumlah Siswa SMKN 4 Tanjungpinang menunggu Kepala Disdikbud saat aksi demo, Selasa (13/5/2014).

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Sejumlah siswa SMK Negeri 4 Tanjungpinang mengancam akan mogok belajar. Mereka menuntut Kepala SMKN 4 Tanjungpinang, Sulasmi, dicopot dari jabatannya karena dinilai arogan dan otoriter.

Niat itu juga dibuktikan ketika 24 siswa dari SMK yang terletak di sekitar waduk Seipulai itu mendatangi kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Tanjungpinang pada Selasa (13/5/2014) siang. Mereka yang datang sekitar pukul 11.00 WIB itu mendesak Kepala Disdikbud agar mencopot kepala sekolah mereka.

"Kalau tidak diganti kami tidak akan sekolah. Masak kepala sekolah arogan dan otoriter gitu. Pokoknya sebelum diganti kami  tidak mau sekolah," ujar seorang siswi yang mengaku takut namanya dituliskan, kepada wartawan, di halaman kantor Disdikbud Kota Tanjungpinang.

Pelajar lain pun menimpali pernyataan rekannya tersebut dengan mengatakan bahwa sejak SMKN 4 Tanjungpinang dipimpin Sulasmi, sekolah mereka terbagi menjadi dua kubu yakni kubu yang pro dengan kepala sekolah dan juga kubu para guru yang kontra dan sudah lama menyimpan kekesalan terhadap Sulasmi.

"Di sekolah juga ada guru yang tidak mau berkantor di majelis guru. Itu karena gara-gara kepala sekolah. Kepala sekolah sering bicara kasar dan bertindak semena-mena. Dia juga sering mengancam guru kalau guru tak mau ikut kata dia," ujar pelajar kelas XI yang juga takut menyebutkan namanya.

Siswa itu menceritakan ancaman yang pernah mereka ketahui adalah jika tidak mau mengikuti perkataan kepala sekolah, maka bagi guru honorer akan diberhentikan. Sementara bagi guru PNS diancam akan dimutasikan.

"Bukan sekali dua kali dia ngancam begitu. Kami sering lihat. Jadi kami minta kepala sekolah diganti," tegas pelajar lainnya.

Sebenarnya, desakan agar kepala sekolah dicopot sudah dilakukan sehari sebelumnya. Pada Senin (12/5/2014) lalu, dikabarkan jika sejumlah guru yang kontra dengan Sulasmi mengajak beberapa siswa ke kantor Wali Kota Tanjungpinang.

Namun, karena wali kota tidak di tempat, mereka bertemu dengan wakil wali kota. Sementara, Wakil Wali Kota Tanjungpinang, Syahrul, mengarahkan mereka agar membicarakannya dengan Disdikbud agar diselesaikan. (*)

Editor: Roela