Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Australia Bakal Bangun Panel Surya di Permukaan Air Limbah
Oleh : Redaksi
Selasa | 13-05-2014 | 12:14 WIB
Panel_Solar_mengambang.jpg Honda-Batam
Geits memiliki panel surya terapung di Perancis. (Foto: Geits).

BATAMTODAY.COM - PEMBANGKIT listrik tenaga surya yang tengah dirancang untuk Australia Selatan. Rencananya, panel surya itu akan terapung di atas air limbah yang akan diolah.

Adalah Geits ANZ yang menawarkan proyek ini. Direktur Geits ANZ, Felicia Whiting, mengatakan, panel tenaga surya macam ini akan 50 persen lebih efisien dibanding sistem tenaga surya yang ada di daratan.

"Mirip sekali dengan alat tenaga surya biasa, hanya saja yang ini dirancang mengambang di air," katanya.

"Air memiliki efek mendinginkan untuk panel-panel. Kita juga akan melengkapinya dengan sistem pendingin yang menggunakan air untuk memastikan agar suhu panel konstan. Dengan begitu, panel photovoltaic akan bertahan lebih lama dan efisiensinya lebih besar," jelasnya.

Menurut Whiting, ada manfaat lain yang timbul dari menutupi limbah dengan pembangkit listrik. "Saat ini, kami memiliki 90 persen pencegahan penguapan air untuk area yang tertutup," ujar dia.

Menurutnya, dalam iklim kering seperti Australia Selatan, berarti menghemat sekitar 2,5 meter kedalaman penguapan air per tahunnya. "Ini adalah pertama kalinya di dunia ada sistem macam ini yang diletakkan di atas penampung air limbah," kata Whiting.

Sebenarnya, pembangkit-pembangkit terapung Geits sudah beroperasi di Perancis, Italia dan Korea. Rencananya, pembangkit tenaga surya ini akan memberi tenaga listrik untuk seluruh fasilitas pengolahan limbah, memberi tenaga pendukung untuk proses pengolahan kayu, dan bahwak menghasilkan tenaga listrik untuk komunitas Jamestown, yang bermukim di kawasan utara Australia Selatan.

Geits telah meminta lisensi untuk membangkitkan listrik kepada Essential Services Commission, yang menangani fasilitas seperti listrik dan gas. Whiting berharap bahwa konstruksi panel tenaga surya bisa dimulai tahun ini. (*)

Sumber: Radio ABC