Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Arya Wedakarna akan Perjuangkan Bali sebagai Daerah Istimewa
Oleh : Surya
Minggu | 11-05-2014 | 09:08 WIB
10052014.jpg Honda-Batam
Arya Wedakarna

BATAMTODAY.COM, Denpasar - Shri I IGN Arya Wedakarna MWS III, calon anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Periode 2014-2019 terpilih dari Provinsi Bali, akan memperjuangkan Bali sebagai daerah lstimewa (DI) seperti Daerah Istimewa Yogyakarta, bukan menuntut otonomi khusus (Otsus).


Sebab, Bali memiliki kestimewaan dalam bidang pariwisata yang sudah mendunia sehingga dapat mengelola daerahnya secara mandiri dan bertanggung jawab, serta mampu mensejahterakan dan mencerdaskan masyarakat Bali sendiri.


Arya Wedakarna caleg DPD RI terpilih dengan memperoleh suara terbanyak sekitar 178.934 suara, mengalahkan calon petahana (incumbent) Anggota DPD RI I Wayan Sudirta yang sudah terpilih sebanyak dua periode.  

Arya yang juga pendiri Sukarno Center ini juga   akan mempejuangkan nilai-nilai marhaenisme dan ajaran Trisakti Bung Karno.  Arya pun bertekat  untuk memajukan Bali sebagai tanah kelahirannya dari kemiskinan, kebodohan, kesehatan, dan kelestarian nilai-nilai dan etika leluhur bangsa ini, tradisi, adat, budaya, dan agama dari pengaruh global. Di mana Bali sebagai daerah wisata dunia.

"Sebagai daerah wisata dunia, pendapatan aseli daerah (PAD) dari pariwisata yang dihasilkan mencapai sekitar 67 juta dollar AS per tahun, tapi tidak pernah masuk ke Bali. Dulu, kami pernah datang ke Jakarta untuk menuntut hak itu, tapi hanya diberi sekitar 5 persen, dan itu berarti menjadikan Bali sebagai wilayah transit pariwisata," kata Arya kepada pers di Istana Mancawarna di Gianyar, Bali kemarin.

Selain akan menjalankan tugasnya dalam bidang legislasi, pengawasan, dan anggaran keuangan pusat dan daerah, Arya juga berjanji akan memperjuangkan dan mempertahankan toleransi, keragaman, kebhinnekaan, pluralisme  dan nilai-nilai marhaenisme yang dianut oleh rakyat Bali, sejak sebelum bangsa ini merdeka.

"Meski terus dalam pngaruh global, kami yakin toleransi dan kedamaian akan terjaga di Bali. Justru, kami mulai terganggu dengan banyaknya Perda akhir-akhir ini, yang merugikan tradisi rakyat Bali. Seperti produk halal yang bisa mengancam peternak babi di Bali, dan lain sebagainya," kata Arya yang juga politisi Partai Nasional Indonesia Marhaenisme ini.

Diakui Arya, jika di Bali ini terdapat 4 kabupaten yang masih tergolong miskin, karena bukan daerah wisata dan bukan pula penghasil tambang. Namun, jika Bali menjadi daerah istimewa, maka Bali bisa mengelola dan membangun sendiri secara maksimal.

"Maka, bukan saja ekonomi, pendidikan, kesehatan, kesejahteraan, tapi pendidikan politik juga akan lebih baik, sehingga kita tidak terjebak pada politik uang seperti dalam pemilu sekarang ini. Dan, saya optimis bisa memperjuangkan itu di DPD nanti," katanya.

Arya mengaku tidak sependapat dengan usulan masyarakat yang meminta Otsus Bali. Sebab, Bali tidak memiliki sumber daya alam, dan terkesan jika menuntut Otsus akan dianggap sebagai daerah kawasan perang seperti Aceh dan Papua.

"Bali tidak sedang berperang, Bali juga bukan daerah yang memiliki sumber daya alam. Maka yang tepat untuk Bali bukan Otonomi Khusus, melainkan adalah Daerah Istimewa dengan khususan pariwisata," katanya.

Arya terpilih sebagai anggota DPD RI di urutan nomor 1. DR. Shri I GN Arya Wedakarna M Wedasteraputera (178.934 suara), 2 Kadek Arimbawa (161.607 suara), 3. A.A. Ngurah Oka Ratmadi, SH (150.288 suara), dan 4.Gede Pasek Suardika (132.887 suara).

Sementara itu anggota DPR RI terpilih antara lain; 1. Ir. Wayan Koster (PDI Perjuangan, 260342 suara), 2. Made Urip (PDI Perjuangan, 166430 suara), 3. Gde Sumarjaya Linggih (Partai Golkar, 141168 suara), 4. Jero Wacik (Partai Demokrat, 104682 suara), 5. I Gusti Agung Rai Wirajaya (PDI Perjuangan, 75252 suara), 6. I Putu Sudiartana (Partai Demokrat, 73348 suara), 7. A. A. Bagus Adhi Mahendra Putra (Partai Golkar, 71964 suara), 8. Nyoman Dhamantra (PDI Perjuangan, 70590 suara), dan 9. Ida Bagus Putu Sukarta (Partai Gerindra, 54655 suara).

Editor: Surya