Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pelaksanaan UN di Bintan Utara Dinilai Amburadul
Oleh : Harjo
Senin | 05-05-2014 | 19:00 WIB
Misiah_Anggota_DPRD_Bintan_1.JPG Honda-Batam
Misiah, anggota Komisi III DPRD Bintan.

BATAMTODAY.COM, Tanjunguban - Pelaksanaan ujian nasional (UN) SMP/MTs hari pertama, Senin (5/5/2014) di Bintan Utara sempat molor 15 menit akibat kekurangan soal. Selain itu, ada juga perbedaan lembar soal yang bersampul dan tidak bersampul, serta instruksi pengerjaan soal yang tidak dibagi membuat peserta ujian semakin bingung dalam mengisi lembar jawaban soal.

Anggota Komisi III DPRD Bintan, Misiah, yang memantau pelaksanaan UN di SMPN 11, SMPN 12 dan SMPN 13 di Bintan Utara, menemukan adanya kesalahan lembar soal ujian tersebut.  "Memprihatinkan dan  mengecewakan carut marutnya UN tingkat SMP di Bintan. Karena peserta UN sangat dibingungkan dan dirugikan akibat kesalahan ini. Seharusnya kesalahan ini tidak perlu terjadi jika Dinas Pendidikan Provinsi Kepri teliti dan begitu juga pihak Dinas Pendidikan Bintan harus memeriksa soal apakah sudah sesuai atau tidak," kata Misiah.

Menurut dia, dalam melakukan pencetakan soal saja sudah salah, belum lagi ditambah dengan soal yang memakai sampul dan tidak memakai sampul. Hal tersebut sangat membingungkan siswa dan juga pengawas, serta lembar instruksi pengisian jawaban juga tidak diberikan kepada siswa dan malah ditulis di papan tulis untuk diinformasikan.

"Ini terbukti molor saja sudah membingungkan siswa karena tidak tahu harus mengisi seperti apa. Belum lagi ada soal yang tidak lengkap, seperti soal nomor 45 ada yang ada dan ada yang tidak. Ini kan sungguh keterlaluan mengingat ini ujian penentu kelulusan, bukan ujian semester biasa. Apalagi ada soal yang kurang malah disuruh berbagi atau pinjam soal," tambahnya.

Selain permasalah soal, lembar soal dan jawaban juga tampak tidak setebal pada tahun lalu. Padahal pengaruh kertas dalam mengisi dan diperiksa nanti akan sangat berpengaruh. "Kita belum mengetahui, kertasnya sudah tipis, apa harganya naik atau anggarannya berkurang atau ada disunat anggarannya?" iimbuhnya.

Sementara itu Kepala UPT PAUS Bintan Utara, Muhammad Mi'raj,  mengatakan bahwa memang benar ada kesalahan mengenai soal UN tersebut. Menurutnya, permasalahan tersebut sudah berusaha diselesaikan dengan membuat berita acara tentang tidak lengkapnya soal dan keterlambatan pelaksanaan UN SMP terebut.

"Untuk yang salah sudah kita informasikan kepada siswa dan kita buatkan berita acara kesalahan tersebut. Kemungkinan nanti kesalahan yang ada akan diberi penilaian benar, sehingga siswa tidak dirugikan. Untuk keterlambatan waktu karena adanya kebingungan mengisi jawaban, kami juga sudah menambahkan waktu sebanyak waktu yang telat tadi," terangnya. (*)

Editor: Roelan