Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Iswandi Salurkan Biogas ke 40 Rumah Tangga Melalui Kotoran Sapi
Oleh : Redaksi
Senin | 28-04-2014 | 09:59 WIB
Digester.jpg Honda-Batam
Digester berkapasitas 50 meter kubik yang mampu melayani biogas untuk 20 keluarga. (Foto: mongabay.co.id)

BATAMTODAY.COM - KRISIS seharusnya membuat manusia lebih kreatif. Apalagi yang menyangkut sumber energi. Iswandi, Warga Wringinanom, Kabupaten Gresik, salah satunya, yang berhasil menangkap peluang untuk menciptakan sumber energi melalui kotoran sapi.

Iswand mampu memasok biogas untuk sekitar 40 keluarga di kampungnya. Gagasan itu muncul setelah melihat kotoran sapi di peternakannya, yang terbuang begitu saja.

Selanjutnya, Iswandi bersama aktivis lingkungan, Prigi Arisandi, menggagas dan membuat digester yang berfungsi menampung kotoran sapi di peternakannya. Digester itulah sebagai penampung gas yang dihasilkan dari kotoran sapi, untuk selanjutnya gas yang dihasilkan disalurkan ke rumah-rumah warga menggunakan pipa sebagai bahan bakar pengganti elpiji.

Iswandi yang masuk wilayah Wringinanom sejak 1991, mencoba usaha peternakan sapi perah dengan 200 ekor sapi pada 2005. Dari peternakan itu Iswandi memperoleh sekitar 2.000 liter susu per hari, yang dijual kepada koperasi dan pabrik pengolahan susu.

Barulah pada 2013 dirinya membangun dua unit digester berkapasitas masing-masing 50 meter kubik, yang mampu menampung kotoran dari sekitar 80 ekor sapi.

"Di sini yang mencoba biogas selain saya belum ada. Kami dapat bantuan dari (Kementerian) ESDM untuk bangun digester ini, juga di awal kami memperoleh 20 kompor. Kami ingin kotoran sapi ini dapat bermanfaat bagi banyak orang, tidak hanya dibuang begitu saja yang dapat mencemari sungai atau lahan," terang Iswandi.

Dua unit digester yang memakan biaya 110 juta rupiah itu dapat memenuhi kebutuhan bahan bakar warga, terutama untuk memasak, selama kotoran sapi terus disalurkan ke digester. Dengan adanya biogas dari kotoran sapi itu, mampu mengurangi pengeluaran warga untuk membeli elpiji.

"Kalau dilihat perbandingannya, ya sangat membantu. Kalau kemarin sebelum adanya biogas, tiap rumah tangga bisa sampai dua kali beli elpiji 3 kg dalam seminggu, itu menghemat 30 ribu untuk setiap keluarga," papar Iswandi.

Sebagaimana diketahui, Jawa Timur merupakan salah satu provinsi penghasil daging nasional. Pada 2014, produksi sapi potong di provinsi itu diperkirakan mencapai 4.071.391 ekor. Sementara stok sapi secara nasional berjumlah sekitar 13 juta hingga 14 juta ekor.

Sementara, data Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur menyebutkan, angka kelahiran sapi per Januari 2014 mencapai 73.347 ekor, yang ini belum termasuk sapi bunting dan belum melahirkan. Angka itu menurut Kepala Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur Maskut, diyakini dapat meningkat menjadi 1,15 juta ekor pada akhir 2014 melalui metode inseminasi buatan. (*)

Sumber: Mongabay