Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Wah, Politik Uang Ternyata Pengaruhi Peningkatan Jumlah Pemilih di Pemilu 2014
Oleh : Habibi
Rabu | 16-04-2014 | 11:46 WIB
zamzami-a-karim.gif Honda-Batam
Zamzami A. Karim.

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Pengamat politik di Kepri, Zamzami A. Karim, menilai maraknya praktik politik uang menjadi salah satu faktor pemicu meningkatnya jumlah partisipasi pemilih pada Pemilu Legislatif 2014 ini.


"Saya lihat untuk pemilu tahun ini jumlah golput menurun. Kalau ditanya karena faktor money politik, memang ada beberapa faktor yang memengaruhi masyarakat dan mungkin juga salah satunya itu," tutur pengamat politik Zamzami A. Karim saat ditemui di Sekolah Tinggi Ilmu Sosial Politik (Stisipol) Raja Haji Fisabilillah Tanjungpinang, Rabu (16/4/2014).

Zamzami mengatakan faktor lain yang mempengaruhi menurun golput tersebut karena memang pola fikir masyarakat yang berubah. Selain itu antusiasme masyarakat dengan perubahan dan benar-benar berharap akan perubahan tersebut.

"Yang ketiga, memang karena antusiasme masyarakat tersebut didorong karena materi yang ditawarkan oleh para calon legislatif kepada mereka," kata Zamzami.

Ketua Stisipol Raja Haji Fhisabilillah ini juga menyoroti kinerja Komisi Pemilihan Umum yang dinilainya belum ada perubahan sejak Pemilu tahun 2009 yang lalu.

Kinerja 'wasit' pesta demokrasi lima tahunan di Indonesia ini masih minim. Dia mencontohkan dari segi sosialisasi saja masih kurang, serta masih adanya celah untuk bermain tanpa mengedepankan kebenaran dan kejujuran, hal ini yang menurutnya harus dirubah.

"Masih ada KPPS dan PPS yang bermain, masih ada hal-hal yang bersifat tidak jujur dan adil oleh panitia, sosialisasi yang kurang, memang saya rasa masih belum ada perubahan," tutur Zamzami.

Editor: Dodo