Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Bersaing, Peugeot Perkuat Penjualan di Cina dan Asia Tenggara
Oleh : Redaksi
Selasa | 15-04-2014 | 13:59 WIB
Peugeot-RCZ-Coupe1.jpg Honda-Batam
Peugeot RCZ Coupe.

BATAMTODAY.COM, Paris - Produsen mobil Perancis, PSA Peugeot Citroën, pada Senin kemarin mengaku akan merampingkan katalog produk. Mereka juga bakal terus berupaya menekan biaya dan menipiskan inventaris di Eropa.

Langkah itu merupakan bagian dari upaya pemulihan laba dalam jangka menengah, sesudah Peugeot merugi lebih dari $9,72 miliar pada 2012 dan 2013.

Rencana utama dari empat poin pemulihan adalah mengembangkan sub-brand Citroën DS menjadi merek premium yang mandiri. Pada saat yang sama, perusahaan ingin mengurangi ketergantungan pada pasar mobil yang stagnan di Eropa.

Untuk itu, Peugeot bakal memperkuat penjualan dan pemasaran di Cina serta Asia Tenggara. Di Rusia dan Amerika Latin, perusahaan itu akan berupaya pulih dari kerugian.

Rencana yang dinamai "Kembali ke Kompetisi" ini mesti mencakup perubahan dalam budaya korporasi, kata chief executive officer baru Peugeot, Carlos Tavares, dalam suatu pernyataan. Dengan cara itu, karyawan lebih memahami manfaat produksi yang lebih menguntungkan, tegasnya.

Tavares mengambil alih kepemimpinan dari Philippe Varin pada akhir Maret. Namun, ia sudah terlibat dalam rencana pemulihan sejak akhir tahun lalu, saat ia bergabung ke Peugeot. Sebelumnya Tavares adalah petinggi nomor dua Renault SA, salah satu pesaing perusahaan.

"Kelompok perusahaan ini butuh mengembangkan budaya yang disetir laba dan pendekatan global untuk memulihkan keuntungan dalam waktu lebih cepat. Perubahan budaya, yang kini sudah mulai berjalan, merupakan prasyarat penting untuk mewujudkan keempat rencana," paparnya.

Peugeot, kelompok produsen otomotif terbesar kedua Eropa berdasarkan volume, kembali menegaskan rencana untuk menyetop konsumsi kas paling lambat pada 2016. Peugeot menargetkan arus kas operasi keseluruhan sebesar 2 miliar euro antara 2016 dan 2018.

Tavares menargetkan margin operasional 2 persen untuk divisi otomotif Peugeot yang sedang terseok-seok pada 2018. Ia menargetkan margin 5 persen antara 2019 dan 2023. (*)

Sumber: The Wall Street Journal