Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Buntut Arahkan SKPD agar Pilih Caleg Nasdem Nyat Kadir

Tak Dapat Kursi di DPR, Dahlan dan Rudi akan Dipecat
Oleh : Surya
Selasa | 08-04-2014 | 11:31 WIB
Syarif Hasan1.jpg Honda-Batam
Ketua Pelaksana Harian Partai Demokrat Syarif Hasan

BATAMTODAY.COM, Jakarta -  Ketua Pelaksana Harian Partai Demokrat Syarif Hasan mengancam akan memecat Ketua DPC Partai Demokrat Kota Batam Ahmad Dahlan dan Sekretarisnya Rudi usai Pemilu 2014  yang juga Walikota dan Wakil Walikota Batam itu apabila Partai Demokrat tak dapat kursi di DPR.

Penegasan Syarif Hasan ultimatum bagi Dahlan dan Rudi yang telah mengeluarkan himbauan kepada para Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pemerintah Kota Batam agar mendukung calon legislatif (caleg) Nyat Kadir dari Parta Nasdem pada 9 April besok karena bisa membawa  marwah Melayu, bukan caleg Demokrat.

"Kita tidak segan-segan kasih sanksi tegas, kita pecat jika arahan Ketua DPC Kota Batam dan Sekretaris DPC-nya itu terbukti. Kita lihat hasil Pileg di sana," kata Syarif Hasan di Jakarta, Selasa (8/4/2014).

DPP Demokrat, kata Syarif, saat ini tengah mencari rekaman testimoni arahan Walikota Batam dan Wakilnya kepada para SKPD di Pemko Batam agar memilih Nyat Kadir. "Kita lagi cari testimoninya, rekaman testimoninya. Tolong bantu kita, kasih ke saya rekamannya, kita sangat berterima kasih apabila dibantu," katanya.

Tindakan tegas terhadap Dahlan dan Rudi dari DPP Demokrat, lanjutnya, belum bisa dilakukan karena DPP Demokrat belum memegang bukti adanya arahan dari mereka berdua untuk memilih Caleg Nasdem Nyat Kadir.

"Saat ini DPP belum bisa mengambil tindakan, karena laporan baru katanya-katanya, kecuali kiat sudah pegang rekaman testimoninya atau liat hasil pileg di Kepri," katanya.

Dahlan yang juga Ketua Bappilu Provinsi Kepri Demokrat, menurut Syarif, harusnya mengamankan satu kursi DPR dari tiga kursi daerah pemilihan (dapil) Kepulauan Riau (Kepri), seperti pada Pemilu 2014. Artinya, Dahlan harus mendukung pemenangan tiga caleg Demokrat , yakni Aida Z Ismeth, Nani Sulisyani dan Ai Suryani.

"Mestinya yang didukung caleg Demokrat sendiri, satu kursi harus dapat seperti pada Pemilu 2009 lalu. Kalau ternyata Demokrat tak dapat kursi tentu akan ada evaluasi terhadap mereka, mungkin akibat arahan Walikota dan Wakil Walikota Batam kepada para SKPD agar memilh caleg Nasdem," kata Ketua Pelaksana Harian Partai Demokrat ini.

Atas dukungannya kepada Caleg Partai Nasdem Nyat Kadir ini, Badan Kehormatan DPP Partai Demokrat akan segera memanggil Ketua DPC Demokrat Kota Batam Ahmad Dahlan yang juga Ketua Bappilu Provinsi Kepri  dan Sekretaris DPC Kota Batam Rudi terkait perintahnya kepada para SKPD Pemko Batam agar mendukung caleg Partai Nasdem Nyat Kadir agar terpilih sebagai Anggota DPR karena membawa marwah Melayu.

"Kita akan berikan teguran, yang bersangkutan akan segera dipanggil Badan Kehormatan untuk dimintai klarifikasi soal perintah dukungan memilih caleg Partai Nasdem, Nyat Kadir," kata Ruhut Sitompul, Juru Bicara Partai Demokrat di Jakarta, Selasa (1/4/2014).

Ruhut menegaskan, Dahlan dan Rudi seharusnya mendukung caleg Partai Demokrat seperti Aida Z Ismeth dan Nany Sulistyani dan Ai Suryani. "Dahlan dan Rudi harus mendukung caleg Demokrat, bukan caleg lain. Itu sudah menyalahi aturan, ini tidak ada kaitannya dengan marwah Melayu, dia harus dukung caleg sendiri," tegas Ruhut.

Karena itu, pemanggilan oleh Badan Kehormatan DPP Partai Demokrat nanti terhadap Dahlan dan Rudi, nanti yang akan membuktikan apakah Wali Kota Batam dan wakilnya memang benar memerintahkan agar jajarannya di SKPD Pemko Batam memilih caleg Partai Nasdem Nyat Kadir, padahal keduanya adalah Ketua DPC dan Sekretaris DPC Kota Batam.

"Kalau benar dan Badan Kehormatan menyatakan mereka bersalah. Maka jabatan Ahmad Dahlan sebagai Ketua DPC dan Ketua Bappilu provinsi, dan jabatan Rudi sebagai Sekretaris DPC Kota Batam akan dicopot, dan yang bersangkutan akan dipecat dari Partai Demokrat," katanya.

Sebelumnya, Wakil Ketua DPC Kota Batam Divisi Kaderisasi, Aksa Halatu, telah melaporkan perintah dukungan Walikota Batam Ahmad Dahlan dan Wakil Walikota Batam Rudi, yang sama-sama pengurus DPC Demokrat Batam kepada para SKPD di Pemko Batam agar mendukung Nyat Kadir pada 9 April 2014 mendatang, kepada Sekjen Partai Demokrat Edy Baskoro Yudhoyono alias Ibas di Cikeas.

"Saya baru ketemu Mas Ibas (Sekjen Partai Demokrat Edy Baskoro Yudhoyono). Kita sudah laporkan, Mas Ibas terkejut, kenapa Dahlan mendukung Nyat Kadir karena alasan marwah Melayu. DPP akan segera melakukan investigasi," kata Aksa Halatu, Wakil Ketua DPC Batam bidang OKK di Cikeas, Bogor, Jawa Barat.

Menurut Aksa, dukungan Dahlan dan Rudi tersebut bisa mengganggu kinerja Demokrat dalam Pemilu 2014. "Dari Tiga kursi yang diperebutkan, pada Pemilu 2009 Demokrat dapat satu kursi di DPR. Dengan adanya perintah dukungan Dahlan ke Nyat Kadir ini, bisa-bisa Demokrat tidak lagi dapat kursi di DPR," katanya.

Sikap Dahlan dan Rudi tersebut dianggap menggembosi Demokrat secara sistematis, tersetruktur dan massif. "Batam itu baromter suara di Kepri kalau mau dapat kursi di DPR. Karena itu, kita prihatin Dahlan memerintahkan dukungan kepada SKPD-SKPD agar mendukung Nyat Kadir. Itu bukan hanya dilakukan Dahlan, tetapi juga oleh Rudi," katanya.

Sekjen Demokrat Edy Baskoro Yudhoyono, kata Aksa, DPP Demokrat akan segera melakukan investigasi dukungan Dahlan dan Rudi terhadap caleg Partai Nasdem Nyat Kadir nomor urut 1 daerah pemilihan Provinsi Kepri, yang seharusnya mendukung caleg Demokrat Aida Z Ismeth.

"Dahlan diangkat Ketua Bappilu Provinsi oleh DPP agar bisa memenangkan Demokrat di Kepri, bukan sebaliknya mendukung caleg Partai Nasdem Nyat Kadir," kata Aksa menirukan pernyataan Ibas.

DPP Demokrat, lanjutnya, akan memecat Dahlan dari jabatan Ketua Bappilu dan Ketua DPC Kota Batam apabila investigasi yang dilakukan DPP Demokrat membuktikan ada arahan Dahlan kepada para SKPD agar memilih Nyat Kadir.

"Jika investigasi benar ada arahan ke SKPD, Demokrat kalah tidak dapat kursi dan yang dapat kursi Nyat Kadir. Maka DPP akan memecat Dahlan dari Bappilu dan Ketua DPC Kota Batam, termasuk Rudi yang menjabat Sektretaris DPC," katanya.

Aksa menambahkan, saat ini gerak-gerik Dahlan telah dipantau DPP Demokrat. Sebab, Dahlan dinilai tidak bisa menjaga konsolidasi internal maupun eksternal untuk memenangkan Demokrat.

"Kalau Dahlan mendukung Nyat Kadir karena marwah Melayu, bukan caleg Demokrat. Kenapa dia jadi Ketua Demokrat, Keluar saja dia dari Demokrat, jangan merusak partai. Mudah-mudahan DPP segera ada tindakan tegas terhadap Dahlan untuk menyelematkan Demokrat Kepri," katanya.

Wakil Wali Kota Batam yang juga Sekretaris DPC Partai Demokrat Kota Batam, Rudi, sebelumnya telah membantah mentah-mentah tudingan Aksa Halatu tersebut. "Itu sama sekali tidak benar. Jangan selalu memfitnah. Jelas-jelas kami di Demokrat, tidak mungkin mendukung Nyat Kadir dari Nasdem. Itu kan tidak nyambung," ujar Rudi ketika ditemui di ruangannya, Rabu (2/4/2014) lalu.

Rudi juga mempersilahkan menanya langsung ke sejumlah SKPD, jika ada perintah dari wali kota dan wakil wali Kota untuk mendukung Nyat Kadir apa ada atau tidak. "Kan banyak nih SKPD, silahkan tanya ada atau tidak. Kota Batam tidak besar, jadi tidak pusing kesana kemari mencari tahu. Semua ada di sini," tegas Rudi.

Lebih lanjut dikatakan Rudi, masyarakat juga bisa menilai apa yang telah dilakukan selama ini untuk Batam, baik dirinya, Ahmad Dahlan dan Aksa Halatu yang melaporkan tuduhan tersebut ke Cikeas.

"Kan masyarakat bisa melihat apa yang telah kami lakukan unyuk kemajuan Batam. Malahan untuk Partai Demokrat sendiri kaki sudah banyak berjuang jadi sangat tidak mungkin kami memberi dukungan apalagi memerintahkan mendukung partai lain," tegas Rudi.

Editor : Surya