Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Dituding Gembosi Demokrat dengan Dukung Caleg Partai Lain

Dahlan Masih Bungkam Soal Dukungannya ke Nyat Kadir
Oleh : Surya
Rabu | 02-04-2014 | 11:49 WIB
dahlan_baru.jpg Honda-Batam
Walikota Batam Ahmad Dahlan yang juga Ketua DPC Kota Batam dan Ketua Bappilu Provinsi Kepri Partai Demokrat

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Ketua Bappilu Kepri Partai Demokrat yang juga Wali Kota Batam dan Ketua DPC Demokrat Kota Batam Ahmad Dahlan hingga kini masih bungkam, terkait skandal perintahnya terhadap para Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) supaya mendukung caleg Partai Nasdem Nyat Kadir agar terpilih sebagai anggota DPR RI.


Saat dihubungi melalui telepon selulernya untuk konfirmasi, ponsel Wali Kota Batam itu sedang tidak aktif, yang terdengar hanya bunyi telepon sedang tidak aktif atau diluar jangkauan. Pesan pesan pendek atau short massage service (SMS) yang dikirimkan juga tidak mendapat balasan. Demikian pula ketika dikorfimasi melalui layanan WhatsApp, juga tak dibalas Dahlan.

Saat rapat dengan Dewan Kawasan FTZ Kepri bersama dengan Gubernur Kepri Muhammas Sani membahas mekanisme pemilihan Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam baru setelah dibatalkan oleh Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Tanjungpinang, Dahlan juga tidak berhasil dimintai konfirmasi, karena langsung bergegas meninggalkan Tanjungpinang.

Dahlan sendiri hingga kini belum tampak berkantor di kantor Wali Kota Batam untuk dimintai tanggapannya, ketika kasus dukungan terhadap Nyat Kadir mencuat dan ramai diberitakan, karena sebagai Ketua Bappilu Provinsi dan Ketua DPC Demokrat Kota Batam tidak mendukung caleg Demokrat dari dapil Kepri sendiri, yakni Aida Z Nasution Ismeth, Nany Sulistyani dan Ai Suryani.

Atas dukungannya kepada Caleg Partai Nasdem Nyat Kadir ini, Badan Kehormatan DPP Partai Demokrat akan segera memanggil Ketua DPC Demokrat Kota Batam Ahmad Dahlan yang juga Ketua Bappilu Provinsi Kepri  dan Sekretaris DPC Kota Batam Rudi terkait perintahnya kepada para SKPD Pemko Batam agar mendukung caleg Partai Nasdem Nyat Kadir agar terpilih sebagai Anggota DPR karena membawa marwah Melayu.

"Kita akan berikan teguran, yang bersangkutan akan segera dipanggil Badan Kehormatan untuk dimintai klarifikasi soal perintah dukungan memilih caleg Partai Nasdem, Nyat Kadir," kata Ruhut Sitompul, Juru Bicara Partai Demokrat di Jakarta, Selasa (1/4/2014).

Ruhut menegaskan, Dahlan dan Rudi seharusnya mendukung caleg Partai Demokrat seperti Aida Z Ismeth dan Nany Sulistyani dan Ai Suryani. "Dahlan dan Rudi harus mendukung caleg Demokrat, bukan caleg lain. Itu sudah menyalahi aturan, ini tidak ada kaitannya dengan marwah Melayu, dia harus dukung caleg sendiri," tegas Ruhut.

Karena itu, pemanggilan oleh Badan Kehormatan DPP Partai Demokrat nanti terhadap Dahlan dan Rudi, nanti yang akan membuktikan apakah Wali Kota Batam dan wakilnya memang benar memerintahkan agar jajarannya di SKPD Pemko Batam memilih caleg Partai Nasdem Nyat Kadir, padahal keduanya adalah Ketua DPC dan Sekretaris DPC Kota Batam.

"Kalau benar dan Badan Kehormatan menyatakan mereka bersalah. Maka jabatan Ahmad Dahlan sebagai Ketua DPC dan Ketua Bappilu provinsi, dan jabatan Rudi sebagai Sekretaris DPC Kota Batam akan dicopot, dan yang bersangkutan akan dipecat dari Partai Demokrat," katanya.

Sebelumnya, Wakil Ketua DPC Kota Batam bidang OKK Aksa Halatu telah melaporkan perintah dukungan Walikota Batam Ahmad Dahlan dan Wakil Walikota Batam Rudi, yang sama-sama pengurus DPC Demokrat Batam kepada para SKPD di Pemko Batam agar mendukung Nyat Kadir pada 9 April 2014 mendatang, kepada Sekjen Partai Demokrat Edy Baskoro Yudhoyono alias Ibas di Cikeas.

"Saya baru ketemu Mas Ibas (Sekjen Partai Demokrat Edy Baskoro Yudhoyono). Kita sudah laporkan, Mas Ibas terkejut, kenapa Dahlan mendukung Nyat Kadir karena alasan marwah Melayu. DPP akan segera melakukan investigasi," kata Aksa Halatu, Wakil Ketua DPC Batam bidang OKK di Cikeas, Bogor, Jawa Barat.

Menurut Aksa, dukungan Dahlan dan Rudi tersebut bisa mengganggu kinerja Demokrat dalam Pemilu 2014. "Dari Tiga kursi yang diperebutkan, pada Pemilu 2009 Demokrat dapat satu kursi di DPR. Dengan adanya perintah dukungan Dahlan ke Nyat Kadir ini, bisa-bisa Demokrat tidak lagi dapat kursi di DPR," katanya.

Sikap Dahlan dan Rudi tersebut dianggap menggembosi Demokrat secara sistematis, tersetruktur dan massif. "Batam itu baromter suara di Kepri kalau mau dapat kursi di DPR. Karena itu, kita prihatin Dahlan memerintahkan dukungan kepada SKPD-SKPD agar mendukung Nyat Kadir. Itu bukan hanya dilakukan Dahlan, tetapi juga oleh Rudi," katanya.

Sekjen Demokrat Edy Baskoro Yudhoyono, kata Aksa, DPP Demokrat akan segera melakukan investigasi dukungan Dahlan dan Rudi terhadap caleg Partai Nasdem Nyat Kadir nomor urut 1 daerah pemilihan Provinsi Kepri, yang seharusnya mendukung caleg Demokrat Aida Z Ismeth.

"Dahlan diangkat Ketua Bappilu Provinsi oleh DPP agar bisa memenangkan Demokrat di Kepri, bukan sebaliknya mendukung caleg Partai Nasdem Nyat Kadir," kata Aksa menirukan pernyataan Ibas.

DPP Demokrat, lanjutnya, akan memecat Dahlan dari jabatan Ketua Bappilu dan Ketua DPC Kota Batam apabila investigasi yang dilakukan DPP Demokrat membuktikan ada arahan Dahlan kepada para SKPD agar memilih Nyat Kadir.

"Jika investigasi benar ada arahan ke SKPD, Demokrat kalah tidak dapat kursi dan yang dapat kursi Nyat Kadir. Maka DPP akan memecat Dahlan dari Bappilu dan Ketua DPC Kota Batam, termasuk Rudi yang menjabat Sektretaris DPC," katanya.

Aksa menambahkan, saat ini gerak-gerik Dahlan telah dipantau DPP Demokrat. Sebab, Dahlan dinilai tidak bisa menjaga konsolidasi internal maupun eksternal untuk memenangkan Demokrat.

"Kalau Dahlan mendukung Nyat Kadir karena marwah Melayu, bukan caleg Demokrat. Kenapa dia jadi Ketua Demokrat, Keluar saja dia dari Demokrat, jangan merusak partai. Mudah-mudahan DPP segera ada tindakan tegas terhadap Dahlan untuk menyelematkan Demokrat Kepri," katanya.

Editor: Surya