Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Warga Anambas Diberi Pelatihan Penanganan Bencana
Oleh : Nursali
Selasa | 01-04-2014 | 10:49 WIB
BPBD-Provisi-Kepri,-Afrizal-menyampaikan-materi-penanggulangan-bencana-di-BPMS1.jpg Honda-Batam
Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Provinsi Kepri, Afrizal, saat menyampaikan materi penanggulangan bencana di BPMS.

BATAMTODAY.COM, Tarempa - Warga Anambas mendapatkan teori pelatihan dalam penanggulangan bencana alam dan kebakaran dari Badan Penangggulangan Bencana Daerah Provinsi Kepulauan Riau. Pelatihan ini digelar di Balai Pertemuan Masyarakat Siantan (BPMS), Minggu (30/3/2014) kemarin.

Dalam pemaparannya, narasumber dari BPBD Kepri, Afrizal, mengajak seluruh elemen masyarakat Kabupaten Kepulauan Anambas agar tanggap akan terjadinya bancana dan mau melaksanakan upaya penanggulangan resiko bencana.

"Bencana, kapan saja bisa datang. Kita sebagai masyarakat harus bisa mengantisipasi. Ketika bencana datang, jangan panik," ujar Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Provinsi Kepri itu.

Afrizal juga mengingatkan masyarakat untuk tetap menuruti peraturan yang telah dikeluarkan oleh pemerintah saat terjadi bencana. "Misalnya, saat terjadi bencana letusan gunung berapi, pemerintah sudah melarang masyarakat agar tidak melewati batas radius 5 kilometer, kadang masyarakat tidak mengindahkan hal itu maka ketika jatuh korban masyarakat menyalahkan pemerintah," ujarnya.

Dalam beberapa kategori, Afrizal menambahkan, pencegahan terjadinya bencana bisa dilakukan oleh masyarakat, seperti menjaga keadaan ekosistem dan tidak melakukan hal-hal yang dianggap mencemari lingkungan. Apalagi, melakukan kesalahan dengan membangun rumah di daerah yang rawan terjadinya bencana alam, seperti dipinggiran sungai atau dilereng bukit.

"Pencegahan terjadinya bencana alam bisa dimulai dari sekarang, seperti tidak membuang sampah ke sungai atau tidak melakukan penebangan hutan. Sebagai contoh, kota Tarempa daerahnya bukit sehingga jika masyarakat membangun rumah di perbukitan dan melakukan penebangan kayu maka saat membangun struktur tanah bisa berubah dan rentan terjadinya longsor. Sekarang memang belum terjadi, tapi sebagai antisipasi awal kita bisa lakukan sekarang dengan menanam kayu atau tidak membangun di lereng bukit tersebut," paparnya.

Sementara Kepala Bakesbangpol Pemkab Anambas, Mirwasyah, mengatakan sebagai langkah awal masyarakat diberi materi. Setelah itu maka dilakukan simulasi penanganan bencana dan kebakaran. Dalam pelaksanaan simulasi tersebut, seluruh elemen masyarakat terlibat dan diharapkan dengan simulasi tersebut masyarakat bisa memahami jika suatu saat terjadi bencana alam tidak lagi panik.

"Hari ini masyarakat mendapatkan materi, besok gladi dan lusa langsung simulasi di lapangan Sulaiman Abdullah. Simulasi tersebut dilakukan untuk menyadarkan masyarakat dalam hal penanganan bencana alam dan kebakaran," kata Mirwansyah.

Dalam simulasi tersebut, Bakesbangpol Pemkab Anambas menurunkan ratusan warg dan melibatkan Satpol PP, Polri, Dinas Kesehatan, TNI AL, TNI AD, BPBD Provinsi dan lainnya.

Editor: Redaksi