Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Tuntut Kejelasan Wisuda

Untuk Sementara, Pertemuan Mahasiswa dengan LP3I Temui Titik Terang
Oleh : Romi Chandra
Selasa | 25-03-2014 | 11:15 WIB
lp3i_disegel.jpg Honda-Batam
Penyegelan kampus LP3I  di Bengkong oleh mahasiswa yang menuntut kejelasan waktu wisuda.

BATAMTODAY.COM Batam - Polemik mahasiswa jurusan Ekonomi Manajemen Universitas Ibnu Choldun Jakarta yang melanjutkan studi di LP3I Kepri sebagai penyelenggara, akhirnya menemui titik terang untuk sementara.

Penyegelan kampus yang dilakukan untuk menuntut kejelasan kapan diwisuda dan ijazah apakah diakui Dikti, akhirnya dibuka setelah dilakukan pertemuan antara mahasiswa dengan pihak LP3I di Polsek Bengkong dan dimediasi oleh Kapolsek Ajun Komisaris Hadi Sucipto, Senin (24/3/2014) malam.

Hadi Sucipto mengatakan, dalam mediasi tersebut disepakati bahwa Selasa (25/3/2014) subuh, pihak LP3I akan berangkat ke Jakarta untuk menanyakan kepastian wisuda 13 mahasiswa tersebut.

"Mereka akan berangkat pagi-pagi. Setelah makan siang akan diberitahukan kepada mahasiswa apa keputusan yang didapat di Jakarta," kata Kapolsek.

Selain itu kata Hadi, jika nanti pemberitahuan dipastikan bahwa mahasiswa akan wisuda, para mahasiswa akan pergi Jakarta. "Sementara jika tidak ada kejelasan, mahasiswa silahkan melanjutkan ke jalur hukum karena ini sudah masuk ke dalam penipuan," tutup Hadi.

Sementara itu, humas LP3I, Tomi mengatakan, yang berangkat ke Jakarta adalah pimpinan LP3I bersama bagian pendidikan untuk persiapan terakhir wisuda para mahasiswa.

"Sekitar pukul 14.00 WIB, Selasa (25/3/2014) akan diberitahukan kepada mahasiswa untuk penetapan jam dan gedung tempat pelaksaan wisuda," kata Tomi usai mediasi, Senin (24/3/2014) malam.

Tomi juga menjelaskan, permasalahan semua bukan pada LP3I, namun pada Ibnu Choldun-nya. "LP3I hanya sebagai penyelenggara. Kita juga menunggu. Keputusan bukan sama kita. Dan itu sudah dijelaskan kepada mahasiswa," kata Tomi.

Bicara soal kekecewaan mahasiswa tambah Tomi, LP3I juga kecewa dengan kondisi ini. "Tapi kami harus bertindak seperti apa? Semua ada prosedurnya. Masalah di Ibnu Choldun tentu tidak bisa kami ikut campur," jelas Tomi.

Intinya kata Tomi, LP3I juga menginginkan yang terbaik untuk mahasiswanya. "Tentu kami juga tidak ingin ada masalah seperti ini. Karena itu, diharapkan pengertian dari mahasiswa dan kami akan berusaha menyelesaikan masalah ini," pungkasnya.

Editor: Dodo