BATAMTODAY.COM, Batam - Meski sudah lama  beroperasi dan mempekerjakan ribuan buruh, namun disebut tak ada satupun serikat buruh yang berdiri di PT SMOE Indonesia.

"Sampai sekarang kami karyawan PT SMOE tidak memiliki serikat pekerja," kata Adri, salah seorang buruh PT SMOE, kepada BATAMTODAY.COM  belum lama ini.

Pria ini menambahkan, tidak adanya sarikat buruh yang mewakili pekerja tentu berdampak pada sistim ketenagakerjaan di perusahaan dengan jumlah buruh di lapangan sekitar 3.500 orang itu. Hal ini berakibat terjadinya 'pemberontakan' akibat sistem yang dijalankan secara sepihak, tanpa ada dibicarakan kepada buruhnya.

"Ya seperti yang kita lihat kemarin. Gara-gara aspirasi tidak tertampung sekian lama karena terjadi pemotongan sepihak, suasana jadi kacau," jelasnya lagi.

Selain itu, buruh menduga tidak adanya terbentuknya serikat pekerja dikarenakan untuk menutupi 'multilevel' outsourcing yang terjadi perusahaan tersebut. "Kedoknya, semua karyawan tetap menggunakan baju wearpack PT SMOE, tapi kenyaaannya banyak buruh di-outsourcing-kan. Ibarat buah kulitnya tanpak bagus, isinya belum tau," tutupnya sembari tersenyum.

Terkait hal ini, manajemen PT SMOE Indonesia belum memberikan keterangan. Manajer HRD PT SMOE Indonesia, Herry Pranata yang coba dikonfirmasi belum memberikan tanggapan.

Editor: Dodo