BATAMTODAY.COM, Batam - Sebanyak 3.000 orang buruh yang dipekerjakan di PT Bechtel APLNG di PT SMOE Indonesia, Kabil Industri Estate (KIE), Kecamatan Nongsa itu, telah kembali beraktivitas seperti biasa, Selasa (18/3/2014).

Pantauan BATAMTODAY.COM, beragam material kebutuhan pengerjaan pipa minyak berukuran raksaksa milik proyek PT Bechtel APLNG, dari Australia itu tampak masuk ke area perusahaan dengan berbagai jenis truk angkut.

Buruh yang sempat dipulangkan, telah kembali bekerja seperti biasa, sesuai dengan penempatan pekerjaan masing-masing. Pengamanan dari pihak kepolisian sudah tak tampak lagi.

Di gedung utama, office PT SMOE kaca-kaca yang pecah tampak belum diganti, perushaan masih menggunakan terpal untuk menutupi kaca yang pecah. Sedangkan 7 unit mobil yang rusak masih pada posisi semulanya, parkiran samping office PT SMOE dengan garis polisi.

Herry Pranata, HRD Manager PT SMOE  mengatakan, dari perundingan yang dilakukan manajemen dengan buruhnya telah mendapatkan hasil.

"Hasilnya perundingan kemarin, ada beberapa atem yang telah disepakati. Contohnya tuntutan pada insentif buruh dikembalikan, dengan kesepakatan 50 persennya saja yang dikembalikan," ujarnya.

Dia menambahkan sejak aksi pada Jumat (14/3/2013) lalu hingga Senin (17/3/2014) kemarin, upah dasar buruh tetap dibayar oleh perusahaan dan pada hari ini manajemen tidak memaksa kepada buruh untuk bekerja atau pulang ke rumah.

"Sederhana aja pak, kalau buruh mau kerja silahkan ke tempat kerja, tapi kalau ada yang mau pulang silahkan. Kita tidak memaksa," tutupnya.

Editor: Dodo