Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Khianati SBY, Jumhur Hidayat Dicopot dari Jabatan Kepala BNP2TKI
Oleh : Surya
Senin | 17-03-2014 | 17:46 WIB
jumhur.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Jumhur Hidayat

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Jumhur Hidayat dicopot Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Jumhur diberhentikan karena mendukung  pencapresan Joko Widodo (Jokowi) sebagai capres PDIP. Jumhur juga loncat dari Partai Demokrat ke PDIP untuk memenuhi ambisi politiknya, setelah SBY tak lagi bekuasa. 

Jabatan Jumhur sebagai kepala BNP2TKI digantikan oleh Gatot Abdullah Mansyur, mantan Duber RI untuk Arab Saudi.

"Presiden memberhentikan saya sebagai Kepala BNP2TKI dan digantikan oleh Bapak Gatot Abdullah Mansur per 11 Maret 2014," kata Jumhur Jakarta, Senin (17/3/2014).

"Secara khusus saya berterima kasih kepada Presiden RI yang telah mempercayakan saya untuk menjadi Kepala BNP2TKI selama ini," katanya.

Pemberhentian Jumhur  berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 39/M Tahun 2014 tertanggal 11 Maret 2014.

Sebagai pengganti Jumhur, Presiden Yudhoyono memang menunjuk mantan Duta Besar RI untuk Arab Saudi Gatot Abdulah Mansyur.

Sekretaris Kabinet Dipo Alam menjelaskan salah satu pertimbangan Presiden dalam memberhentikan Moh Jumhur Hidayat itu adalah dalam rangka penyegaran organisasi.

"Jumhur Hidayat sudah menjabat sebagai Kepala BNP2TKI selama lebih dari tujuh tahun," katanya.

Tapi, pemberhentian Jumhur disebut-sebut bukan karena penyegaran melainkan karena yang bersangkutan memberikan dukungan atas pencapresan Jokowi.

Jumhur dianggap telah berterus-terang akan  memberikan dukungan penuh untuk pemenangan PDI Perjuangan dan bakal capres Jokowi pada Pemilu 2014.

"Memang saya mendukung PDIP dan PDIP memutuskan Jokowi sebagai capres. Ya tentunya, saya bekerja untuk pemenangan PDIP dan pemenangan Jokowi," tuturnya.

Menurut Jumhur, Dia  akan membantu pemenangan PDIP di Pileg dan Jokowi di Pilpres melalui pergerakan bersama Aliansi Rakyat Merdeka. Sebelumnya, Aliansi itu sudah dideklarasi di Bandung dan hari di deklarasikan di Medan dan menyusul kota lain.

Editor: Surya