Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Keluarga Besar Panjaitan Minta Kepolisian Usut Kasus Tewasnya Yunita
Oleh : Gokli
Rabu | 12-03-2014 | 14:23 WIB
mayat.jpg Honda-Batam
Ilustrasi.

BATAMTODAY.COM, Batam - Tewasnya Yunita Panjaitan (22) warga Puri Buana Indah masih menuai tanda tanya bagi pihak keluarga besar marga Panjaitan di Kota Batam. Pasalnya, wanita itu disebut tewas karena kecelakaan, namun ada dugaan lain dibunuh oleh mantan kekasihnya.

Informasi yang dihimpun BATAMTODAY.COM, pada Minggu (9/3/2014) sekitar pukul 17.00 WIB, korban bersama rekannya seorang perempuan jalan ke daerah Mukakuning tempat perbelanjaan Panbil Mall. Sekitar pukul 21.00 malam, kedua wanita itu pulang ke arah Batuaji.

Setelah tiba di seputaran simpang Barelang, korban disebut turun dari anggkot yang mereka tumpangi. Korban disebut hendak menjumpai seorang pria yang pernah menjadi kekasih hatinya berinisial AST (21).

Tak lama berselang, sekitar pukul 22.00 WIB, korban dalam kondisi kritis diantar oleh AST ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Embung Fatimah Batuaji. AST kepada petugas keamanan rumah sakit menyampaikan Yunita merupakan korban tabrakan di daerah Jembatan IV Barelang.

"Korban diantar menggunakan mobil bak terbuka pengantar pisang ke RSUD. AST sempat diinterogasi sekuriti rumah sakit, tapi karena mengaku keluarga akhirnya diperbolehkan pulang," kata seorang sumber yang masih bagian dari keluarga Panjaitan, Rabu (12/3/2014) siang.

Sumber yang masih enggan menyebutkan namanya itu, mengatakan keluarga korban mengetahui Yunita dalam keadaan kritis di rumah sakit setelah berupaya menghubungi ponsel milik korban. Hendaphone milik korban ternyata sudah dipegang oleh AST, dan kabar yang sampai ke pihak keluarga korban disampaikan AST melalui pesan singkat.

"Ponsel korban itu ada dua. Sudah berulang kali dihubungi tapi tak diangkat. Tiba-tiba ada pesan dari ponsel korban ke pihak keluarga menyebutkan korban dalam keadaan kritis di rumah sakit," terang sumber, sembari menjelaskan dalam pesan itu tidak disebutkan rumah sakit mana tempat korban dirawat.

Dilanjutkannya, karena alamat rumah sakit belum jelas, pihak keluarga korban pun berusaha melakukan pencarian. Pada hari Senin, sekitar pukul 03.00 WIB, korban ditemukan tergelatak di RSUD dengan kondisi kritis.

"Korban ditemukan sudah dalam kondisi kritis di RSUD," kata pria warga Bukit Indah, Batuaji itu.

Keluarga yang akan mengetahui penyebab kejadian pun terkendala. Sebab, AST setelah meninggalkan rumah sakit diduga melarikan diri. Karena masih ada kecurigaan, akhirnya kasus itu dilaporkan ke Mapolresta Barelang atas nama keluarga besar marga Panjaitan di Batam.

"Keterangan AST kepada sekuriti RSUD yang menyebut Yunita korban lakalantas sangat janggal. Karena korban hanya mengalami luka gores di bagian leher dan luka memar di kepala bagian belakang," paparnya.

Ketua Keluarga Besar Marga Panjaitan Kota Batam, Mangasih Panjaitan dikonfirmasi membenarkan pihaknya sudah melapor ke Mapolresta Barelang. Mereka meminta supaya Kepolisian dapat mengusut kasus tersebut lantaran kematian korban masih mencurigakan.

"Iya, sudah kita lapor ke Mapolresta Barelang. Kita berharap kasus ini dapat diusut. Ini sangat janggal," kata dia.

Disinggung mengenai adanya dugaan pembunuhan, kata Mangasih, mereka belum dapat menyimpulkan sampai ke sana. Hanya saja, ketika disebut korban lakalantas masih sulit untuk diterima.

"Kalau sampai ke pembunuhan itu menjadi wewenang Polisi nantinya menyimpulkan. Kami dari pihak keluarga berharap supaya kasus ini dapat diusut tuntutas," ungkap dia.

Mangasih menambahkan, korban sudah diberangkatkan ke kampung halamannya untuk dikebumikan Sidamanik, Sumatera Utara, pada hari Selasa (11/3/2014) kemarin.

"Korban sudah dikebumikan di kampung halamannya. Kita berharap, pihak keluarga yang ditinggalkan korban bisa tabah," imbuh dia.

Editor: Dodo