Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Bahaya Kimia dalam Bahan Kemasan Makanan
Oleh : Redaksi
Kamis | 06-03-2014 | 07:46 WIB

BATAMTODAY.COM - PARA ilmuwan telah memperingatkan, penggunaan bahan kimia sintetis dalam kemasan, penyimpanan, dan pengolahan bahan makanan, dalam jangka jangka panjang dapat merusak kesehatan.

Dalam sebuah makalah yang diterbitkan dalam Journal of Epidemiologi and Community Health, dinyatakan bahwa sebagian besar bahan kimia yang berpotensi merusak itu  ditemukan di"bahan yang bersentuhan dengan makanan". Bahan tersebut termasuk pelapis di bagian dalam kaleng, laminasi pada karton, dan segel tabung kaca.

Sejumlah kecil bahan kimia yang digunakan dalam bahan tersebut dapat berdifusi ke dalam makanan, dan ini dapat dipercepat oleh peningkatan suhu, jenis bahan yang digunakan, dan lamanya waktu makanan disimpan.

Seiring dengan zat kontroversial termasuk bahan kimia yang gangguan endokrin yang telah dikaitkan dengan tingkat kesuburan (fertilisasi) yang rendah, peningkatan kejadian endometriosis, dan beberapa jenis kanker, para penulis mengatakan ada banyak bahan kimia berbahaya di luar 4.000 macam yang dikenal dalam bahan makanan.

Para penulis menyarankan analisis penggunaan bahan seluruh rantai makanan dan kemasan makanan, mengukur kebiasaan konsumen seperti bagaimana makanan disimpan, dan apa jenis kemasan orang lebih suka untuk membeli.

Catherine Itman, seorang peneliti di University of Newcastle yang tidak bekerja pada penelitian itu, mengatakan,"Hubungan kita denegan makanan artinya kita pada dasarnya bisa makan makanan yang kita inginkan. Sebagian besar berhubungan dengan bahan kimia."

"Meskipun jumlah studi yang menghubungkan kontaminasi kimia bahan makanan untuk masalah kesehatan manusia terus meningkat, kita hanya tahu sedikit tentang bagaimana bahan kimia mempengaruhi fungsi tubuh atau memicu penyakit, atau apakah hidup kita dalam tahap rentan."

Kendati demikian, beberapa ahli meragukan paparan makalah ini. Ian Musgrave, seorang farmakolog di University of Adelaide, mengatakan sangat sulit mencermati artikel tentang risiko kemasan secara serius, yang memaparkan bahaya formalin.

"Formaldehida juga hadir dalam banyak makanan alami, untuk mengonsumsi sebanyak formalin pada 100 gram apel, Anda akan perlu minum setidaknya 20 liter air mineral yang telah disimpan dalam botol PET," kata Musgrave. (*)

Editor: Roelan