Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Wako Tanjungpinang Minta BSM Dapat Digunakan Ongkos Transportasi
Oleh : Charles Sitompul
Selasa | 18-02-2014 | 18:28 WIB
lis_baru.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Wali Kota Tanjungpinang Lis Darmansyah.

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Wali Kota Tanjungpinang Lis Darmansyah mengatakan, selain memperbaiki data siswa penerima, peruntukan dana Bantuan Siswa Miskin (BSM) dari Kementerian Pendidikan hendaknya juga dapat digunakan sebagai dana transportasi siswa dari dan ke sekolah.

"Hingga saat ini, total siswa SD, SMP dan SMA/SMK sederajat penerima dana BSM di Tanjungpinang sudah mencapai 7.097 siswa, Namun dalam faktanya, dari seluruh penerima ini tidak tepat sasaran karena mengandalkan data dari BPS melalui keluarga miskin penerima Jamkesda," kata Lis Darmansyah, Selasa (18/2/2014).

Berdasarkan data riil hasil pendataan yang dilakukan Pemko Tanjungpinang, terdapat 40 ribu kepala keluarga miskin yang belum terdata sebagai penerima Jamkesmas serta BSM.

"Akibatnya, dari sisa masyarakat miskin kita ini, Pemko Tanjungpinang terpaksa mengalokasikan bantuan Jamkesda dan bantuan pendidikan dari APBD," kata dia.

Selain itu, Lis juga menyatakan, agar validasi data penerima dana Jamkesmas yang saat ini diubah menjadi BPJS, Pemerintah Pusat juga menambah peruntukan dana BSM untuk dana tranportasi siswa dari rumah ke sekolah.

Wakil Ketua Komisi X DPR-RI Asman Abnur SE yang turut serta dalam acara Pemantauan dan Penyerahan Bantuan Siswa Miskin (BSM) untuk siswa di Kota Tanjungpinang dan Bintan, yang dilaksanakan BPK RI dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, mengatakan, belum maksimal dan tepat sasaranya pembagian BSM hendaknya menjadi tugas dan tanggung jawab Kementerian Pendidikan.

"Selain mengenai data penerima dan ketepatan sasaran, kami juga menekankan agar penggunaan dana BSM untuk keperluan sekolah siswa ini, jangan sampai disalahgunakan membelikan beras. Tetapi dapat digunakan untuk beli baju, sepatu dan buku sekolah serta uang SPP untuk siswa di sekolah swasta," ujarnya.

Editor: Dodo