Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Wow, Batang Pohon Pisang Bisa Dijadikan Papan Serat Komposit
Oleh : Redaksi
Sabtu | 01-02-2014 | 07:39 WIB
archello_com_bananafiber5.jpg Honda-Batam
Foto: archello.com

BATAMTODAY.COM, Manila - Peneliti Filipina menyatakan beberapa bagian pohon pisang bisa digunakan untuk membangun rumah korban bencana, termasuk Topan Haiyan.

Temuan didapatkan peneliti dari Institute of Molecular Biology and Biotechnology di University of the Philippines. Mereka meneliti manfaat besar pohon pisang antara Februari 2011 hingga Juni 2012. 

Menurut penelitian, bagian batang pisang, yang menjadi tempat tandan pisang bergantung, mampu menghasilkan papan serat komposit. Papan jenis ini bisa digunakan dalam pembangunan rumah.

Selain itu, batang dan pelepah pisang juga kaya serat, yang bisa digunakan dalam produksi pulp dan kertas. Serat ini bisa diekstrak menjadi jus untuk bahan aditif makanan.

Manfaat pohon pisang ini bisa mengurangi biaya produksi manufaktur, sekaligus memperkuat pendapatan petani perkebunan pisang di Filipina, sebut peneliti. "Kami berharap (manfaat) produk ini bisa diadopsi industri," kata Dr Mary Ann Tavanlar, ketua penelitian.

Dari beberapa produk yang dikembangkan lewat penelitian, Tavanlar mengaku paling optimis soal kelangsungan hidup komersial dari papan serat pelepah pisang. Serat pisangnya diikat dengan bantuan bahan resin dan semen.

Menurut Tavanlar, pengujian menunjukkan papan serat ini tahan lama, elastis, serta menyerap air dengan baik. Papan serat dapat dimanfaatkan sebagai dinding dan panel langit-langit bangunan.

Investasi awal untuk produksi papan dari pisang ini tak menghabiskan banyak uang. Terlebih lagi, kata Tavanlar, harganya lebih murah ketimbang bahan bangunan lain.

"Kami hanya menggunakan meja biasa untuk menekan serat menjadi papan dalam eksperimen," tukas Tavanlar.

Meski pebisnis belum mengadopsi gagasan ini, sebut Tavanlar, beberapa koperasi petani mulai memperlihatkan minat dalam pemanfaatan pelepah. Temuan ini secara resmi diumumkan tahun lalu oleh Biro Penelitian Pertanian Filipina.

Temuan ini mendapat sambutan dari berbagai kalangan. Anggota Kongres Filipina, Art Yap, mengaku tertarik akan inovasi papan serat pelepah. 

Sebagai wakil rakyat dari Provinsi Bohol, daerah bencana gempa bumi Oktober 2013, ia tertarik akan peluang papan serat sebagai pengganti bahan pembangun rumah bambu bersemen. Pemerintah dan beberapa lembaga membangun rumah bambu untuk korban gempa bumi.

Sekitar 80 ribu rumah rusak kala gempa bumi menerjang Filipina bulan Oktober lalu. Paling tidak 10 ribu hunian benar-benar hancur, demikian data Badan Manajemen dan Pengurangan Risiko Bencana Nasional Filipina. (*)

Sumber: The Wall Street Journal