Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pertamina Didesak Transparan Soal Kuota Solar Bersubsidi di Batam
Oleh : Gokli
Senin | 20-01-2014 | 16:51 WIB
Yudi_kurnain1.jpg Honda-Batam
Ketua Komisi II DPRD Batam, Yudi Kurnain.

BATAMTODAY.COM, Batam - Penyelewengan solar bersubsidi masih terjadi di Batam. Dari SPBU, solar untuk masyarakat itu dilangsir menggunakan mobil yang tangkinya dimodifikasi.

Aktivitas penyelewengan solar itu menyita perhatian Pemerintah Batam. Wakil Wali Kota, Rudi bersama Satpol PP turun langsung melakukan sidak ke SPBU. Hanya saja, penyelewengan masih tetap terjadi, bahkan dilakukan pada saat malam hari.

Melihat kondisi itu, Ketua Komisi II DPRD Batam, Yudi Kurnain, mengatakan pengawasan terhadap para pemain solar itu akan sulit dilakukan, jika Pertamina tidak transparan mengenai jumlah kuota.

"Kuota solar bersubsidi aja tidak ketahuan, gimana mau mengawasi. Pertamina transparan, berapa sebenarnya kuota solar di Batam," kata dia, Senin (20/1/2014) sore.

Selain transparan mengenai kuota, kata Yudi, Pertamina juga harus mengumumkan ke Publik langkah pengawasan yang mereka lakukan. Apa dan siapa yang sudah diberikan sanksi atas penyelewengan solar di Batam. Demikian pula dengan Pemerintah Kota Batam, harus tetap meningkatkan pengawasan. Dengan demikian ruang gerak pemain solar itu akan terbatasi.

"Setelah dilakukan sidak, hasilnya seperti apa. Sudahkah diberikan sanksi oleh Disperindag, dan sudahkah para pemainnya ditangkap oleh Polisi. Ini harus diumumkan juga, biar jelas," kata dia lagi.

Diakuinya, yang namanya subsidi khususnya BBM dan gas rentan untuk diselewengkan. Jika tidak ada perhatian khusus dari Pemerintah, Pertamina dan pihak berwajib, penyelewengan itu masih akan terus berjalan.

Untuk itu, kata Yudi, koordinasi antara Pemerintah, Pertamina dan Polisi lebih ditingkatkan lagi. Bahkan, para pemain solar itu harus ditindak sampai ke akar-akarnya.

"Tidak cukup hanya pelangsirnya saja, para gembongnya itu juga harus ditindak. Mana ada pelangsir kalau tak ada penampung. Harus ditindak semua tanpa pandang bulu," tegasnya.

Editor: Dodo