Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Putra Indonesia Ciptakan Bus Tingkat untuk Wisata
Oleh : Redaksi
Senin | 13-01-2014 | 13:54 WIB
bus tingkat wisata.jpg Honda-Batam
Bus tingkat karya Putra Indonesia. (Foto: Otomotifnet.com)

BATAMTODAY.COM - Saat ini, dunia transportasi Indonesia sedang hangat dengan kabar kedatangan lima unit bus tingkat asal Cina. Bus milik Pemda DKI yang satu unitnya dibanderol sekitar Rp3 miliar itu untuk wisata kota Jakarta.

Ternyata, putra bangsa pun bisa membuat bus tingkat yang kualitasnya tak kalah dengan dari Cina. Dikutip dari OTOMOTIFNET.COM, PO Nusantara yang berbasis di Kudus sudah bisa membuat bus jenis ini.

Bus bersasis MAN R37 asal Jerman dengan bodi Double Decker (bertingkat) ini karya karoseri nasional, Nusantara Gemilang asal Kudus, Jawa Tengah. Impresi pertama saat melihat bus setinggi 3,9 meter ini begitu megah.

Desain eksterior diklaim terinspirasi dari bodi MAN Neoplan. Dibandingkan bus antarkota reguler, ground clearance MAN R37 Double Decker terbilang rendah, setinggi tinggi bus bandara yang mengangkut penumpang dari pesawat.

"Lewat bus ini, kami ingin menunjukkan jika karoseri nasional juga mampu membangun bus tingkat dengan kualitas dan desain yang lebih baik dari produk impor asal Cina. Pembangunannya menghabiskan dana Rp 3,5 milyar," papar T. Indarto, Manager Karoseri Nusantara Gemilang.

Sofa

Seperti apa interiornya? Pada bagian bawah, ruang pengemudi dan kernet dibatasi oleh sekat. Untuk komunikasi, bus sepanjang 13,5 meter ini sudah dilengkapi intercom yang dapat menghubungkan ruang kokpit dan penumpang.

Pintu masuk terletak di sisi kiri. Penumpang langsung disambut dengan mewahnya sofa dan nuansa yang nyaman. Di sudut ruangan terdapat toilet dan tangga untuk akses ke dek atas.

Di dek atas,  MAN R37 Double Decker dilengkapi dengan lantai berlapis karpet dan kursi nyaman yang mirip milik First Class di pesawat. Bangku penumpang ada 19 unit tersebut dilengkapi layar LCD dan foot rest. Menurut Indarto, harga satu unit kursi tersebut mencapai Rp18 juta!

Saat berjalan kondisi kabin dek atas terasa senyap, baik saat kami duduk di bangku depan atau paling belakang. Penasaran akan kondisi di dek bawah, ternyata kondisinya tetap senyap, karena di balik kabin terdapat ruang bagasi untuk menghindari suara mesin yang masuk.

Meski tinggi, namun efek limbung saat berbelok terbilang cukup minim. Kemungkinan karena bis bermesin 12.500cc dengan tenaga 460 dk ini didukung dua ban tambahan di bagian belakang, serta suspensi udara aktif. Sehingga kestabilan dan kenyamanan dapat terjaga. Bahkan di dek bawah, rasanya lebih mirip naik sedan ketimbang sebuah bis.

So, masih butuh yang impor?

Sumber: mobil.otomotifnet.com