Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Data Belum Valid, Disperindag Batam Sulit Pantau Peredaran Gas Bersubsidi
Oleh : Hendra Zaimi
Jum'at | 10-01-2014 | 16:05 WIB
amsakar_achmad.jpg Honda-Batam
Kadisperindag dan ESDM Batam, Amsakar Achmad.

BATAMTODAY.COM, Batam - Pasca peralihan konversi dari minyak tanah ke tabung gas bersubsidi 3 kg yang dicanangkan pemerintah, Dinas Perindustrian, Perdagangan dan ESDM Kota Batam belum memiliki data yang valid mengenai pangkalan yang berhak menerima penyaluran gas ini.

"Daftar pengkalan penerima penyaluran gas 3 kg masih belum lengkap. Mereka yang menerima penyaluran merupakan pangkalan yang sebelumnya adalah pangkalan minyak tanah, sesuai konversi minyak tanah ke gas yang ditetapkan pemerintah," kata Kadisperindag dan ESDM, Amsakar Achmad beberapa waktu lalu kepada wartawan.

Amsakar menjelaskan, pihaknya belum rampung menyediapkan data daftar penerima penyaluran gas subsidi ini, selain itu jumlah penduduk Batam yang terus bertambah semakin memperparah penyaluran gas. "Mereka yang didata harus sesuai nama dan alamat, kami akan melengkapi semua data ini agar tak terjadi kelangkaan gas," tegasnya.

Selain itu, lanjut Amsakar, pihaknya akan berkoordinasi dengan Pertamina dalam mencari solusi atas keluhan masyakat atas kelangkaan gas bersubsidi.

"Penyaluran tabung gas 3 kg yang semi terbuka juga semakin mempersulit dalam pengawasan di lapangan. Selain pangkalan, warung kecil bisa menjual gas 3 kg dan menaikan harga jualnya sehingga semakin memberatkan warga," ujarnya.

Sebelumnya, kisruh kasus kelangkaan gas 3 Kg di Batam masih membuat bingung masyarakat, namun tak keluruhan warga kesulitan mendapatkan gas bersubsidi ini, sebab di daerah Bengkong masalah kelangkaan masih aman terkendali.

Pantauan BATAMTODAY.COM di sejumlah pangkalan gas yang ada di Bengkong, warga tak kesulitan untuk mendapatkan tabung gas jenis ini, bahkan harganya tetap stabil sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah yakni sebesar Rp15 ribu.

Editor: Dodo