BATAMTODAY.COM, Jakarta - Kapolri Jenderal Pol Sutarman mengatakan, sebanyak 114 polisi telah diberhentikan tidak hormat karena telah melanggar disiplin, kode etik dan melakukan tindak pidana

"Selama tahun 2013 ini kita memberhentikan sebanyak 144 personel Polri dengan tidak hormat. Memang ini mengalami penurunan dibandingkan tahun 2012, ada penyusutan 45,45 persen. Selama tahun lalu, Polri memecat polisi dengan jumlah 264 personel. Dari pemecatan ini kami memang melakukan tindakan tegas setelah melalui sejumlah tahapan yang diakhiri dengan sidang kode etik," kata Sutarman dalam Refleksi Akhir Tahun Polri di Jakarta kemarin.

Kapolri menjelaskan, pada 2013 ini ribuan personel tercatat melakukan pelanggaran disiplin, serta ratusan personel melakukan pelanggaran tindak pidana dan pelanggaran kode etik kepolisian.

Dia mengatakan, di tahun 2013 sebanyak 4.315 oknum melakukan pelanggaran, atau turun dibandingkan dengan tahun 2012 yaitu 6.386 kasus maka personel Polri yang melakukan pelanggaran disiplin di tahun 2013 berkurang hingga 32,43%.

Meski demikian, sebanyak 3.416 kasus pelanggaran yang telah diselesaikan pada tahun lalu. Seluruh polisi ini telah diberi sanksi sesuai porsi pelanggarannya masing-masing.

Selain itu, terdapat 197 anggota polisi yang melakukan pelanggaran kode etik profesi Polri pada tahun ini. Jumlah tersebut jauh menyusut dari tahun lalu yang berada di angka 661 kasus, maka mengalami penurunan sebesar 70,19%.

Dia juga menambahkan, ada sebanyak 104 personel tercatat melakukan tindak pidana di tahun 2013 dimana tahun sebelumnya 106 polisi maka terjadi penurunan sebesar 1,9 persen.

Kapolri menegaskan, pelanggaran yang dilakukan oleh polisi sepatutnya tidak layak dilakukan. Sebagai aparat hukum seharusnya polisi, kata dia, mampu memberikan contoh kepada masyarakat.

"Satu polisi melanggar maka wajah Korps tercoreng seluruhnya. Kita harus berani untuk mencanangkan zero pelanggaran demi kebaikan masyarakat juga. Jumlah personel Polri secara keseluruhan adalah 429.429 orang," kata mantan ajudan Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) ini.

Editor :  Surya