Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Apindo Menilai Pembahasan UMK Bintan Sudah Bagus
Oleh : Harjo
Jum'at | 29-11-2013 | 16:49 WIB
jamin_haidajat.jpg Honda-Batam
Ketua Apindo Kabupaten Bintan, Jamin Hidajat.

BATAMTODAY.COM, Tanjunguban - Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kabupaten Bintan, Jamin Hidajat, menilai proses pembahasan upah minimum kabupaten (UMK) Bintan 2013 oleh Dewan Pengupahan (DP) yang  bisa mengusulkan satu angka ke Gubernur Kepri sebesar Rp2.283.000  dinilai sudah lebih baik dari tahun sebelumnya. Apalagi dalam pembahasan tidak terjadi penyimpangan dan semua tahapan sudah di jalankan.

"Prosedur sudah berjalan baik. Artinya, sudah lebih baik dari tahun sebelumnya. Hal tersebut juga sebuah contoh kepastian hukum yang diharapkan oleh para pengusaha," ujar Jamin Hidajat kepada BATAMTODAY.COM di Lobam, Jumat (29/11/2013).

"Bisa dibayangkan jika setiap pembahasan UMK diselesaikan dengan cara turun ke jalan atau demonstrasi. Jelas hal tersebut menjadi kekhawatiran bagi pengusaha dan investor. Karena hal seperti itu dianggap para investor daerah ini sudah tidak kondusif dan tidak nyaman untuk menanamkan investasi," katanya.

Menurut dia, investor tidak takut dengan UMK. Yang ditakutkan hanya masalah keamanan dan kenyaman dalam berinvestasi. Sehingga semua pihak harus bisa menyamakan persepsi untuk memajukan daerah.

Kenaikan upah yang diiringi dengan naiknya harga kebutuhan pokok sampai saat ini memang terus menjadi dilema tersendiri karena kenaikan harga kebutuhan tak terkontrol.  Sehingga berapapun besarnya upah, tidak akan dirasakan oleh para kaum buruh. 

Sebaliknya, biaya operasional produksi terus meningkat. Artinya, kenaikan upah tidak akan mensejahterakan buruh, sementara posisi pengusaha semakin tertekan karena biaya produksi.

"Pengusaha senang kalau buruh sejahtera, tetapi kalau harga tidak bisa dikontrol jelas yang diuntungkan adalah pihak lain. Yang memang memamfaatkan situasi tersebut. Makanya peran pemerintah dalam mengontrol harga sangat dibutuhkan," imbuhnya.

Ditanya untuk perkembangan Kawasan Industri Bintan (KIB) Lobam yang saat ini sedang lesu, Jamin menyampaikan, dalam waktu dekat memang belum ada investasi baru yang akan masuk. Dia berharap investasi yang ada masih tetap bertahan. Hal tersebut dimungkinkan karena saat ini masuk dalam tahun politik, sehingga investor masih menunggu.

"Untuk meningkatkan investasi, pengelola terus berusaha dan diharapkan pihak pemerintah juga lebih giat mempromosikan daerah dan melihat peluang untuk menarik investasi," harapnya. (*)

Editor: Dodo