Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Gagal Kendalikan Inflasi, Panja Komisi XI RI Tidak Menaikkan Gaji Dewan Gubernur BI
Oleh : Roni Ginting
Kamis | 28-11-2013 | 18:09 WIB
bank_indonesia.jpg Honda-Batam
Bank Indonesia.

BATAMTODAY.COM, Batam - Panitia Kerja (Panja) Komisi XI DPR RI memutuskan tidak menaikkan gaji Dewan Gubernur Bank Indonesia (BI ) untuk tahun 2014 karena dianggap gagal mengendalikan inflasi.

Dijelaskan oleh Harry Azhar Azis, Wakil Ketua Komisi XI DPR RI bahwa inflasi ditetapkan di APBNP 2013 sebesar 7,2 persen. Sementara inflasi aktual selama tahun 2013 diperkirakan mencapai 8,2 persen.

"Artinya, inflasi yg terjadi di tahun 2013 tidak sesuai target negara sehingga Panja memutuskan tidak menaikkan gaji dewan gubernur BI," kata Harry kepada BATAMTODAY.COM, Kamis (28/11/2013).

Tetapi, lanjut politisi Golkar daerah pemilihan Kepri tersebut, Panja Komisi XI sepakat untuk menyetarakan gaji Dewan Gubernur BI dan pegawai BI disesuaikan dengan indeks market salary. Khususnya dengan lembaga pengatur keuangan sejenis seperti LPS (Lembaga Penjamin Simpanan) dan OJK(Otoritas Jasa Keuangan).

"Sebagai contoh, gaji bulanan Gubernur BI saat ini Rp170,69 juta sementara gaji Ketua OJK Rp154,10 juta dan Ketua LPS Rp175 juta. Gaji Deputi Gubernur BI Rp108,10 juta, Anggota DK OJK Rp131,76 juta dan anggota DK LPS Rp140 juta," ujarnya.

Disamping itu, Panja juga menyepakati anggaran Rp737 miliar untuk membayar 1.159 pegawai BI yang ditugaskan ke OJK, khususnya pegawai bidang pengawasan perbankan. sampai pegawai BI tersebut memutuskan definitif pindah ke OJK. Maka anggaran gaji pegawai BI yang pindah secara definitif ke OJK, gajinya dibayarkan oleh anggaran OJK.

Di tahun 2014, BI juga akan merekrut sebanyak 989 pegawai baru dengan alokasi anggaran sebesar Rp198 Miliar yang terdiri dari sebanyak 561 rekrutan dari outsourcing menjadi pegawai tetap, 248 rekrutan baru dan 180 untuk tenaga pengganti atas pegawai yang pensiun.

Di tahun 2014, anggaran penerimaan operasional turun sebesar 24,69 persen dibanding tahun 2013 sebesar Rp 16,7 triliun menjadi Rp12,6 triliun pada tahun 2014. Sementara anggaran pengeluaran operasional naik 23,55 persen dari tahun 2013 sebesar Rp3,8 triliun menjadi Rp4,8 triliun pada tahun 2014.

"Diharapkan tahun 2014 BI makin baik mengelola target utamanya seperti inflasi dan sistem pembayaran, karena mulai 1 Januari 2014 pengawasan perbankan tidak lagi menjadi wewenang BI tetapi pindah ke OJK," pungkasnya.

Editor: Dodo