Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Demi 24 Jam, Guru Kawasan Hinterland Batam Jarang di Sekolah
Oleh : Habib
Senin | 11-11-2013 | 09:21 WIB
watermarked-996961_737172226296317_1546480834_n.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Gedung SMAN 9 Batam.

BATAMTODAY.COM, Batam - Kepala SMA Negeri 9 Batam, Abdul Rahman, mengakui jika sejumlah guru di sekolahnya jarang mengajar di sekolah yang terletak di Pulau Karas, Kecamatan Galang, itu karena harus mengajar di sekolah lain di Kota Batam. Hal itu dilakukan karena guru bersangkutan harus memenuhui kewajiban jam mengajar selama 24 jam seminggu.

"Guru di SMAN 9 ini ada sebelas, dan mereka ada yang datang hanya sehari di sini karena mengajar juga di Batam. Demi mencukupi 24 jam mengajar memang terpaksa harus seperti itu," ujar Rahman kepada BATAMTODAY.COM di Pulau Karas. 

Sementara itu, alasan dirinya sebagai kepala sekolah hanya tiga hari dalam sepekan berada di sekolah karena mencari informasi di Batam, serta padatnya kegiatan yang harus dihadiri.

"Saya datang di hari Senin, Rabu dan Sabtu di sekolah karena hari lain saya mencari informasi juga. Selain itu ada kegiatan yang harus dihadiri di Batam," imbuh Rahman.

Dia bersikukuh jika dirinya dan juga beberapa guru itu telah menjalankan tugas dengan baik. Sementara mengenai jarang berada di sekolah kawasan hinterland itu karena tuntutan peraturan pemerintah yang mewajibkan guru harus mengajar 24 jam dalam seminggu.

"Kalau tidak begitu, nanti tidak sampai 24 jam. Nanti salah lagi," katanya seraya menambahkan guru yang jam mengajarnya tak sampai 24 jam tidak akan mendapatkan tunjangan sertifikasi.
 
"Meskipun harus pulang pergi tapi kami tetap melakukan tugas dengan baik. Dan hingga saat ini dengan jarang masuknya guru tidak ada masalah, karena tugas sudah dilaksanakan," ucap Rahman.

Sebagaimana diberitakan, guru dan kepala sekolah di SMAN 9 Batam sering absen mengajar. Bahkan, Kepala SMAN 9, Abdul Rahman, menurut pengakuan siswa, hanya terlihat berada di sekolah itu pada hari Sabtu saja. Siswa mengaku jarang melihat kepala sekolah karena yang bersangkutan tinggal di Kota Batam. 

Setali tiga uang dengan sejumlah gurunya. Siswa juga mengaku sering tidak belajar karena guru mereka -yang rata-rata tinggal di Kota Batam- jarang masuk. Kalau masuk pun sering terlambat sehingga jam pelajaran tidak pernah terlaksana secara penuh.

"Kami jarang belajar sih memang. Dalam satu minggu jarang belajar full. Ada saja guru yang tidak datang," tutur seorang siswa kelas 10 SMAN 9 saat ditemui BATAMTODAY.COM, Jumat (8/11/2013) pagi tadi.

Kepala SMAN 9 Batam, Abdul Rahman, yang dikonfirmasi, mengaku hari ini tidak ke sekolah karena sedang berada di Kota Batam. Namun dia menepis tudingan jika hanya satu hari saja berada di Karas, namun memang jadwalnya hanya tiga kali dalam seminggu.

"Tidak benar kalau hanya satu hari saja. Saya tiga hari di Karas hari Senin, Rabu dan Sabtu. Tiga hari produktif lainnya saya mengurus keperluan sekolah di Batam," tutur Abdul Rahman.

Hanya saja, dia enggan menjelaskan urusannya di Kota Batam hingga harus menghabiskan waktu hingga tiga hari dalam sepekan. "Banyaklah yang diurus," elaknya. (*)

Editor: Dodo