Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Desak Kementerian Kehutanan Segera Memberi Solusi

Hatta Rajasa Minta Kisruh Lahan di Batam Segera Dicari Solusi
Oleh : Charles Sitompul/Surya Irawan
Kamis | 07-11-2013 | 17:58 WIB
watermarked-Pertemuan HM.Sani dengan Menteri Koordinator Ekonomi dan Menteri Bapenas di Jakarta .jpg Honda-Batam

PKP Developer

Gubernur Muhammad Sani saat menjumpai Menko Perekonomian Hatta Rajasa dan Menteri Bappenas, Armida Alisjahbana di Jakarta.

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan, saat ini dunia sudah tahu bahwa Batam itu kawasan industri. Tapi oleh sebuah keputusan, Batam jadi kawasan hutan. Hal ini harus  dipecahkan, bukan didiamkan dan terbelenggu dengan alasan masing-masing hingga menganggu pembangunan yang seharusnya berkelanjutan.

Hal ini dikatakan Hatta Rajasa dalam pembukaan Rapat Kerja Nasional Badan Koordinasi Penataan Ruang Nasional Tahun 2013, yang dihadiri Menteri PU Djoko Kirmanto, Kepala Bappenas Armida Alisyahbana, Gubernur Kepri Muhammad Sani dan sejumlah gubernur lainnya di Ruang Flores Hotel Borobudur, Jakarta, kemarin.

Dalam pembukaan raker yang mengambil tema 'Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Penataan Ruang melalui Tata Pemerintahan yang baik untuk Mewujudkan Penataan Ruang yang Optimal dan Berkelanjutan' ini, Hatta juga mengemukakan, semua pihak secara bersama-sama harus mencari solusi agar masalah ini cepat selesai. Karena, menurutnya, kalau ikut aturan tersebut, maka Kepri harus dihutankan semua. Sementara realitasnya itu kawasan industri dan dunia sudah mengetahuinya.

"Hal-hal seperti ini, jangan kita menyalahkan masa lalu, kita sekarang adalah mencarikan solusi. Apabila kita mau dan bersama-sama mencarikan solusi, akan selesai semua itu," kata Hatta.

Untuk itulah, menurut Hatta, penataan ruang ini sangat penting dan terus mencarikan solusinya. Hatta ingin dalam penyusunan penataan ruang ini harus dibuat untuk peningkatan kualitas hidup masyarakat, serta keberlanjutan ekologi, ekonomi dan sosial.

Dalam kesempatan itu, Hatta langsung mendesak kepada pihak Kementerian Kehutanan agar segera memberi solusi masalah ini. Bukan melakukan fighting dengan alasan masing-masing untuk mempertahankan keputusan yang sudah dibuat.

"Saat ini yang terpenting adalah solusi agar masalah ini terselesaikan. Kondisi saat ini, Batam adalah kawasan FTZ," kata Hatta.

Memang, menurut Hatta banyak kaitan tata ruang dengan hambatan pembangunan. Tapi, jangan terbelenggu dengan aturan itu sehingga tidak ada solusi dan dibiarkan.

"Padahal peraturan itu yang membuat kita dan tentunya bisa diselesaikan hingga pelaksanaan pembangunan bisa berkelanjutan," kata Hatta.

Menurut Hatta penataan ruang harus menjadi solusi pembangunan. Jangan sampai tata ruang menjadikan pembangunan terbelenggu. Kehutanan mengambil peran yang sangat strategis dalam hal ini.

"Dengan isu penataan ruang yang mendapat sorotan, sangat tepat waktu kita sebagai pelaku penataan ruang jangan lagi menjadi bagian masalah dalam pembangunan. Harus menjadi solusi dan seiring dalam upaya percepatan pembangunan," kata Hatta lagi.

Persoalan bottle neckling ini, kata Hatta, harus segera diselesaikan. Sudah jelas ada kebijakan kawasan industri untuk Batam, sehingga harus cepat diselesaikan. "Ini harus kita selesaikan, tidak bisa didiamkan. Lebih cepat direspon lebih baik," tegas besan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini.

Hatta yakin jika Gubernur ingin mengembangkan suatu daerah, dia paham peruntukan suatu kawasan tentu terkait dengan ekologi, ekonomi dan sosial.

"Yang bottle necking kita carikan penyelesaiannya, apalagi sifatnya strategis nasional," kata Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional ini.

Dalam kesempatan itu, Hatta juga menegaskan bahwa Batam realitasnya sudah seperti saat ini. Makanya dia minta agar Kementerian Kehutanan tidak mengedepankan fight problem, tetapi mengedepankan pencarian solusi, hingga persoalan dapat diselesaikan.

"Dengan kondisi Batam saat ini, Kementerian Kehutanan harusnya tidak mengedepankan fighting problem, tapi kita berorientasi pada solusi, sehingga bisa pecah persoalan ini," kata Hatta di penghujung pembukaan raker.

Editor: Dodo