Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Soal Penyanderaan 20 ABK MV Sinar Kudus di Somalia

Pemerintah Ragu, Dibayar Tidak, Diserang pun Tidak
Oleh : Redaksi/TN
Sabtu | 30-04-2011 | 10:50 WIB

Jakarta, batamtoday - Pemerintah Indonesia ragu dan lamban dalam menangani kasus penyanderaan 20 awak kapal MV Sinar Kudus yang disandera perompak Somalia. Dibayar tidak, diserang juga tidak.

Demikian dikatakan Anggota DPR Tubagus Hasanuddin kepada wartawan di Jakarta, Sabtu, 30 April 2011. DPR khawatir kelambanan dan sikap rag-ragu pemerintah bisa berakibat fatal buat keselamatan para sandera.

"Nasib 20 pelaut Indonesia yang disandera perompak Somalia sampai saat ini pasti sudah sangat memprihatinkan. Bagaimana makanan mereka? Kesehatan mereka? Bahkan dimana posisi mereka sekarang?" kata Tubagus yang juga Wakil Ketua Komisi Pertahanan dan Luar Negeri DPR.

Dia menyesalkan kerja pemerintah yang tak memberi kepastian terhadap nasib tersandera. Bahkan, Tubagus menilai pemerintah terkesan menutup diri terkait upaya pembebasan ini. 

"Lalu dimana peran negara? Pemerintah diam seribu bahasa. Dibayar tidak diserbu pun juga tidak," Tubagus melanjutkan.

Kapal Sinar Kudus milik PT Samudera Indonesia dibajak perompak di perairan Laut Arab saat mengangkut biji nikel milik PT Aneka Tambang dari Sulawesi Tenggara menuju Rotterdam, Belanda. Penyanderaan terjadi pada 16 Maret 2011 lalu.

"Solusi seperti apapun sekarang ini pasti akan sangat sulit. Demi nyawa kedua puluh orang ABK tak ada pilihan sebaiknya dibayar saja," saran Tubagus.