Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pemanasan Global Sebabkan 'Pengerdilan' Mamalia
Oleh : Redaksi
Senin | 04-11-2013 | 15:32 WIB
article-2483692-19221D5B00000578-106_634x347.jpg Honda-Batam
Kredit foto: dailymail.co.uk

BATAMTODAY.COM, An Arbor - Kenapa ukuran tubuh mamalia saat ini lebih kecil dibanding mamalia zaman purba? Apakah semata-mata karena evolusi? Apakah ribuan tahun kemudian ukuran tubuh mamalia jauh lebih kecil dibanding sekarang?

Sebuah penelitian mengungkapkan, peningkatan suhu bumi turut berpengaruh "memperkecil" ukuran mamalia. Paleontolog dari University of Michigan (UM), menyebutkan, ukuran tubuh mamalia memang menurun secara signifikan akibat pemanasan global di zaman baheula.

Para peneliti telah lama tahu bahwa ukuran mamalia seperti primata dan kelompok yang termasuk kuda dan rusa, menjadi jauh lebih kecil selama periode pemanasan yang disebut Paleocene-Eocene Thermal Maximum (PETM) atau suhu maksimum era paloesin-eosin, sekitar 55 juta tahun lalu.

Philip Gingerich, ahli paleontologi UM dan rekan-rekannya telah menemukan bukti bahwa mamalia mengalami "pengerdilan" pada era yang terpisah -juga akibat pemanasan global namun lebih kecil- sekitar 2 juta tahun setelah PETM, atau sekitar 53 juta tahun lalu.

"Fakta bahwa itu terjadi dua kali pemanasan global secara signifikan dan meyakinkan kami dan kami melihat sebab dan akibat bahwa salah satu hasil menarik untuk pemanasan global di masa lalu adalah pengecilan ukuran tubuh pada spesies mamalia, " kata Gingerich, seorang profesor bumi dan ilmu lingkungan, seperti rilis resmi UM yang dilansir Environtmental News Network.

Tim peneliti juga melibatkan ilmuwan dari University of New Hampshire, Colorado College, dan California Institute of Technology. 

Mereka menyimpulkan bahwa pengerdilan ukuran tubuh itu tampaknya menjadi respon evolusioner yang umum oleh mamalia akibat peristiwa pemanasan global ekstrem, yang dikenal sebagai hyperthermals, dan dengan demikian dapat menjadi respon alami yang bisa diprediksi pada beberapa garis keturunan saat pemanasan global di masa depan.

PETM berlangsung sekitar 160.000 tahun, dan suhu global meningkat sekitar 9 sampai 14 derajat Fahrenheit pada puncaknya. Yang lebih kecil yang dikenal sebagai ETM2 (Eosen Thermal Maximum 2), berlangsung antara 80.000 - 100.000 tahun dan mengakibatkan peningkatan suhu puncak sekitar 5 derajat Fahrenheit. (*)

Editor: Dodo