Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Ketua FSPMI Bintan Diminta Jaga Suasana Tetap Kondusif
Oleh : Harjo
Jum'at | 01-11-2013 | 14:03 WIB
watermarked-IMG-20131101-00990.jpg Honda-Batam
Andi Masdar Pararenge, perwakilan lintas OKP dan ormas BIntan Utara.

BATAMTODAY.COM, Tanjunguban - Warga yang tergabung dalam lintas OKP dan ormas Bintan Utara, menyayangkan pernyataan yang disampaikan Ketua Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Kabupaten Bintan, Parlindungan Sinurat, saat menyampaikan orasi di hadapan ratusan buruh yang berunjuk rasa di Kawasan Industri Bintan (KIB) Lobam, Jumat (1/11/2013) pagi tadi. Parlindungan sempat menyinggung tentang tekanan pihak ormas dan oknum preman.

"Dia (Parlindungan) sudah menyampaikan agar buruh siap untuk melawan preman dan ormas. Sama artinya dengan menabuh genderang perang dengan masyarakat," tegas Rotal, perwakilan lintas OKP dan ormas Bintan Utara, Jumat siang.

Menurut dia, ucapan ketua FSPMI itu ditujukan kepada seluruh masyarakat, bukan hanya kepada salah satu preman atau ormas tertentu. "Kalau cerita preman dan ormas di semua tempat jelas keberadaannya. Artinya, sewaktu-waktu ormas bisa mempertanyakan dan meminta pertanggungjawabannya apa yang sudah disampaikan di depan publik itu," tegasnya.

Andi Masdar Pararenge, perwakilan lintas OKP dan ormas lainnya, juga menilai, apa yang telah diucapkan Parlindungan di depan publik seakan-akan memang memancing agar suasana daerah ini agar tidak kondusif.

"Dari awal-awal lintas OKP dan ormas sudah mengingatkan agar dalam melakukan unjuk rasa, jangan sampai merugikan pihak lain. Apalagi menyulut kemarahan masyarakat karena bisa merugikan diri sendiri dan akan jadi bumerang," terangnya.

Sebaliknya, menurut Raja Ali Akbar, koordinator lintas OKP dan ormas Bintan Utara, kembali menyampaikan harapannya agar semua pihak untuk bisa menahan diri dan tidak terlalu cepat terpancing dengan wacana yang dihembuskan untuk  memanaskan suasana.

Raja Ali Akbar juga berharap agar aparat kepolisian dan  pemerintah lebih peka dalam menyikapi seluruh  permasalahan yang ada di daerah ini.

"Masalah perburuhan hanya salah satu pekerjaan rumah yang harus disikapi secara profesional. Tetapi lebih banyak permasalahan lain yang lebih besar yang diharapkan oleh masyarakat agar bisa lebih sejahtera," terangnya. (*)

Editor: Dodo